REVIEW REUSABLE MENSTRUAL PAD AFTER 1 YEAR

Dimulai dari awal tahun 2019, dimana pertama kali aku mengenal gaya hidup "zero waste" yang menyadarkan aku untuk memulai hidup minim sampah, dan aku memulainya dengan mengganti pembalut sekali pakai ke pembalut kain yang bisa dipakai berulang kali. Pasti orang-orang banyak berfikir bahwa ini adalah hal yang lucu karena kita seperti kembali ke zaman dahulu, dimana nenek atau ibu kita memakai kain sebagai pembalut.






Jangan salah, pembalut kain zaman sekarang sudah didesain dengan motif yang lucu dan bentuknya-pun seperti pembalut pada umumnya. Ukurannya juga bervariasi, ada yang untuk siang dan untuk malam hari (umumnya yang untuk malam hari, ukurannya lebih panjang dibanding yang siang hari) jadi pembalut kain juga sudah kekinian.

Kenapa dengan memakai pembalut sekali pakai?
Teman-teman, kalian harus tahu, bahwa sampah di TPA semakin lama semakin menumpuk dan dikhawatirkan bahwa dalam waktu dekat, TPA di Bantar Gebang Bekasi sudah tidak bisa menampung sampah lagi, sehingga kita harus mencari lahan baru guna menjadi TPA atau kita harus mencari solusi agar mengurangi sampah.

Pembalut sekali pakai merupakan penyumbang yang besar bagi TPA. Terdiri dari banyak lapisan-lapisan pembentuk, membuat pembalut sekali pakai sulit terurai. Coba bayangkan, 1 wanita yang sedang menstruasi, biasanya menghabiskan 4-6 pembalut sekali pakai dalam 1 hari, dalam siklus mens yang biasanya 3-7 hari, berapa banyak pembalut sekali pakai yang sudah dihasilkan? 42pcs pembalut! Kalau 1 wanita menghasilkan segitu banyak, gimana kalau 1 juta orang? Kebayangkan banyaknya sampah pembalut sekali pakai yang menumpuk di TPA.

Apa pengganti pembalut sekali pakai?
Ada 2 solusinya. Menggunakan menstrual cup atau menggunakan reusable menstrual pad (pembalut kain).
Dan aku termasuk ke dalam kelompok yang menggunakan pembalut kain sebagai penggantinya.

Bagaimana rasanya memakai pembalut kain?
Jujur, rasanya lebih nyaman dibanding memakai pembalut sekali pakai. Nggak bikin sakit di bagian selangkangan, karena kalau pakai pembalut sekali pakai, bagian "sayap"nya bikin sakit di bagian selangkangan dan jika sudah lama dipakai, rasanya semakin nggak nyaman. Berbeda dengan pembalut kain yang nyaman-nyaman saja waktu dipakai meskipun dalam durasi agak lama (lebih dari 4 jam).

Memakai pembalut kain juga tidak menimbulkan bau tidak sedap. Kalian tahu kan, kalau memakai pembalut sekali pakai, jika durasi pakainya terlalu lama, maka akan menimbulkan bau tidak sedap. Tapi kalau pembalut kain, tidak sama sekali.
Selama 1 tahun pemakaian, aku juga tidak mengalami efek samping negatif apapun.

Bagaimana dengan perawatannya? Bukannya lebih repot karena harus dicuci?
Bagi aku, perawatannya sama sekali nggak repot, hanya harus mencucinya saja setelah pakai. Ketika aku memakai pembalut sekali pakai-pun, aku cuci bersih sebelum dibuang. Jadi, ketika beralih ke pembalut kain, aku nggak merasa repot karena harus mencucinya. Paling bagian menjemurnya aja yang bikin nambah kerjaan, tapi nggak masalah sama sekali karena itu bukan hal yang sulit.

Sudah 1 tahun lamanya aku memakai pembalut kain dan pembalut kain aku masih awet, belum rusak, tidak kaku dan daya serapnya masih tinggi. Sewaktu-waktu kalau sudah mulai kaku, bisa direndam dengan baking soda dan air hangat untuk melemaskan kembali.

Dimana beli pembalut sekali pakai?
Aku belinya di Baby-oz Indonesia.

Oh ya, 1 pembalut kain bisa digunakan berkali-kali dalam durasi bertahun-tahun atau sampai rusak, yang artinya, kita bisa sangat meminimalisir sampah pembalut. Jika pembalut kain yang kita gunakan bisa tahan 2-5 tahun lamanya, kebayangkan berapa banyak sampah pembalut sekali pakai yang sudah kita minimalisir.

Teman-teman, ini saatnya untuk kita hidup lebih berkesadaran agar lingkungan tempat kita tinggal ini lebih terjaga. Mulai beralih dari pembalut sekali pakai ke pembalut kain atau menstrual cup bisa menjadi salah satu cara untuk hidup minim sampah. Memulai gaya hidup baru memang sulit, tapi aku percaya kita pasti bisa jika ada niat.

Terima kasih bagi yang sudah membaca sampai sejauh ini. Jika ada pertanyaan, tinggalkan di kolom komentar dan akan aku jawab se-segera mungkin.


Sampai jumpa!
The dreamer.

4 komentar

  1. Pengen banget rasanya nyoba pake menstrual pad, tapi kok masih sering muncul imajinasi bakalan ribet dan takut nembus ya kak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau ribet, memang sedikit agak ribet karena harus cuci dan jemur gitu kayak cuci baju. That's why pakai ini harus mau agak ribet dikit, tapi lebih baik sedikit ribet demi kebaikkan lingkungan kan? Hihihi.

      Kalau nembus, surprisingly enough, pakai ini nggak nembus sama sekali walaupun lagi deres (kalau di aku ya) 😁

      Hapus
  2. hmmm...menarik, website tokonya udah not found tapi :( aku pingin coba menscup sebenernya cuman masih takut hehehehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. oh iya, terima kasih udah kasih tahu aku kalau link webnya error :(
      mungkin bisa cek di Shopee atau Tokped kak? soalnya udah banyak nih sekarang yang jualan ini.
      Mens pad ini bisa jadi solusi juga sih buat yang takut pakai menscup seperti diriku huahaha

      Hapus

Words of The Dreamer. Theme by STS.
My Melody Is Cute