HOW TO FIND HAPPINESS.

Sering aku mendengar bahwa perasaan manusia itu mudah sekali beradaptasi.




Ketika kita memiliki gadget terbaru, rasanya senang sekali sampai tidurpun nggak nyenyak, berharap cepat-cepat malam berganti pagi agar kita bisa memiliki waktu untuk mengulik gadget baru tersebut. Tapi, perasaan itu hanya bertahan selama beberapa saat, bahkan hilang dalam hitungan hari.

Ketika ada seseorang yang dekat dengan kita, pergi meninggalkan kita untuk selamanya, rasanya sedih, sakit sekali hati ini, berharap agar hari-hari kelam ini cepat berlalu, dan sesuai dengan harapan kita, rasa sakit itu pun akan menghilang setelah beberapa saat.

Perasaan senang maupun sedih, mereka bukan menghilang, hanya saja kita yang sudah beradaptasi dengan rasa tersebut.

Kita menjadi terbiasa dengan rasa memiliki gadget baru, juga rasa kehilangan yang amat menyakitkan itu. Ya, kita sudah beradaptasi dengan perasaan-perasaan tersebut.

Lalu, sampai suatu titik, kita berpikir bahwa ternyata kesenangan itu semu.
Dan ketika kesenangan itu semu, maka apa yang kita cari dari dunia ini?

Perasaan senang saat memiliki semua hal yang terbaru, terkeren, terkini itu hanya perasaan senang sementara. Setelah fase itu lewat, kita akan mencari hal-hal lain untuk membuat kita senang dan fase ini menjadi berulang-ulang terjadi dalam kehidupan kita.

Namun ternyata, ada satu perasaan yang bisa mengubah semuanya, yaitu dengan rasa CUKUP.

Merasa cukup dengan yang apa yang kita miliki saat ini.
Merasa cukup dengan apa yang telah kita dapatkan.
Merasa cukup atas kehidupan kita.

Rasa cukup membuat kita menemukan suatu hal baru yang disebut KEBAHAGIAAN, dan ternyata kebahagiaan ini bukan sesuatu yang semu, yang artinya mampu kita rasakan pada saat ini, esok dan beberapa bulan hingga tahun kemudian.

Ternyata menemukan kebahagiaan bukan hal yang sulit, hanya dengan merasa cukup saja, maka kebahagiaan itu akan dapat kita rasakan.

Jadi, sudahkah kamu merasa cukup saat ini?



The dreamer.

5 komentar

  1. aku pernah baca satu twit yang bilang: how about not searching happiness?
    terus aku mikir...iya juga ya, kalau nggak usah dicari gimana? apa kita jadi lebih bahagia dengan tidak mencari kebahagiaan itu sendiri?
    masih aku pikirin sampe sekarang hahahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah iya ini poinnya. Saat kita benar-benar berhenti mencari apa itu kebahagiaan dan start live in the moment, kebahagiaan itu sendiri perlahan terbentuk ya (:

      Nice writing, Lia! ❤️

      Hapus
    2. Mind-blowing ya kata-kata kak Endah, jadi bikin mikir nih 😂

      Thank you kak Endah and ci Jane udah kasih insight baru buat aku dan mampir ke postingan ini 😍❤️

      Hapus
    3. Lebih mindfull kalau kata generasi milenial mah.. haha😄
      Sependapat sama kata2 Mba Endah..

      Sbnernya kebahagiaan tuh nggk usah dicari. Apalagi kalau disandingkan dengan hal2 yg berbau materi. Nggak akan kekejar soalnya.

      Faktanya menikmati momen bareng teman, atau antusias dalam bikin prakarya atau apapun itu termasuk hal2 kecil di sekitar kita juga bisa menghasilkan kebahagiaan melebihi rasa senang punya hape baru.. 😁😁

      Hapus
    4. Bayu, you are right 😁. Momen-momen seperti itulah yang lebih berharga dan lebih membawa kebahagiaan 😆. Juga kita jadi ada bahan nostalgia kalau udah tua nanti wkwk

      Hapus

Words of The Dreamer. Theme by STS.
My Melody Is Cute