Eps.3 : Rekomendasi Buku Penulis Perempuan.

Ola~ peri kecil nan imut datang kembali untuk berbagi rekomendasi buku bacaan terpilih dari jagat peri 😝✨🧚🏻‍♀️.

Kali ini, Ci Jane dan aku akan merekomendasikan beberapa buku bacaan kami yang ditulis oleh penulis perempuan. Penasaran apa aja bukunya? Langsung scroll ke bawah aja, yuk! 😁

⚠️ warning : tulisan ini mungkin mengandung spoiler, so be aware! ⚠️


✨🧚🏻‍♀️πŸ„


PACHINKO by Min Jin Lee






Bolehkah aku jujur? Sebenarnya aku ingin membaca buku ini karena buku ini akan diangkat menjadi drama yang akan diperankan oleh Lee Min Ho πŸ₯Ί, jadi karena aku penasaran akan seperti apa peran Lee Min Ho nanti, maka aku memutuskan untuk membaca buku ini 😝. Oppa, ini semua demi kamu~ #jijay

Pachinko ini bergenre fiksi histori, dimana latar belakang kondisinya adalah saat Perang Dunia ke-2, dimana Korea masih menjadi 1 semenanjung di tahun 19** sekian (persisnya aku lupa).  Sebenarnya (lagi), genre buku seperti ini bukan genre favoritku karena setiap membaca buku genre ini, bisa makan waktu lama dan ceritanya cenderung datar.

Namun, buku Pachinko memiliki perbedaan. Meskipun halamannya cukup tebal, sekitar 500++ untuk buku terjemahan dalam Bahasa Indonesia dan banyak bab di dalamnya, tapi cerita per bab-nya sedikit dan setiap bab menceritakan konflik yang berbeda, sehingga ketika membaca buku ini, aku dibuat penasaran terus dengan ceritanya sehingga bisa menyelesaikan buku ini dengan waktu di luar dugaanku 🀣.

Buku Pachinko ini menceritakan tentang kisah hidup seorang perempuan bernama Sunja yang mempunyai anak dari seorang pria bernama Koh Hansu. Sunja sangat suka dengan Koh Hansu sehingga dia mau ketika diajak "berbuat" oleh Koh Hansu, dan Sunja nggak tahu bahwa Koh Hansu ini adalah seorang yang udah memiliki istri dan 3 orang anak perempuan, serta Koh Hansu ini adalah orang Korea yang tinggal di Jepang dengan pekerjaan sebagai anggota yakuza. Sesaat setelah Sunja memberitahu kepada Hansu bahwa ia hamil, Hansu senang dan berjanji akan membantu membesarkannya, tapi Sunja nggak mau dijadikan selingkuhan, jadi Sunja memutuskan untuk pergi dari Hansu ☹️.

Keluarga Sunja mempunyai sebuah pemondokan di Korea, dimana beberapa saat sebelum kejadian Sunja bertemu Hansu, pemondokan Sunja didatangi oleh seorang rohaniawan bernama Isak. Isak adalah seorang yang lemah karena dari kecil udah sakit-sakitan. Saat Isak berkunjung ke pemondokan Sunja untuk beristirahat sebelum pergi ke Jepang beberapa hari kemudian, keesokan harinya Isak ditemukan sakit dan ternyata sakit TBC ☹️. Kemudian Isak dirawat di pemondokan oleh Sunja dan ibunya sampai kondisi membaik. Saat kondisi Isak udah membaik, Isak yang tujuan awalnya akan ke Jepang menemui sang Kakak, mempersiapkan diri untuk kepergiannya. Saat itu, Isak tahu bahwa Sunja hamil dan tidak bersuami, Isak yang suka dengan Sunja memutuskan ingin mengambil Sunja sebagai istri sebagai salah satu tanda balas budinya πŸ₯Ί karena udah dirawat sewaktu sakit. Sunja-pun setuju dan berjanji akan berusaha mencintai Isak. Lalu, mereka berdua pergi ke Jepang dan tinggal di rumah Kakaknya Isak.

Wah~ baru pembukaan aja udah panjang ceritanya πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚.

Singkat cerita, kehidupan di Jepang tidaklah baik-baik saja karena perang yang sedang berlangsung. Sunja pada akhirnya melahirkan 2 orang anak laki-laki. Putra dari Hansu bernama Noa dan putra dari Isak bernama Mozasu. Mereka tumbuh menjadi anak yang baik, penurut dan pekerja keras. Kehidupan Sunja di Jepang juga tidak terlepas dari bayang-bayang Hansu di setiap pergerakkannya. Dari saat ia mulai berdagang hingga aktivitas lain yang dikerjakan keluarga Sunjapun, Hansu tahu dan ada campur tangan Hansu di dalamnya. Semua ini baru terbongkar saat pertengahan cerita sih~

Penasaran Lee Min Ho akan berperan jadi siapa di drama ini? Dia akan menjadi Koh Hansu πŸ˜‚, yang dimana aku tidak terima wkwkwk. Tapi nggak apa, peran Lee Min Ho menjadi Koh Hansu akan terlihat sebagai angin baru karena Lee Min Ho biasanya kan berperan menjadi prince charming aja dan di sini kemungkinan dia akan berpenampilan sedikit berbeda 🀣.

Keseluruhan isi buku ini, aku beri rating 4/5 karena setiap bab diceritakan dengan begitu baik dan mengusung konflik yang berbeda-beda sehingga menarik untuk diikuti setiap ceritanya. Namun, ada beberapa bagian yang menurutku agak membuat bosan, tapi kalau dihilangkan malah membuat cerita menjadi tidak lengkap πŸ˜‚.

Dari buku ini, kita mendapat gambaran tentang sosok wanita-wanita yang tangguh, sosok laki-laki yang pekerja keras dan bertanggung jawab serta sosok laki-laki ketika terobsesi dengan perempuan. Juga, kita mendapat penggambaran betapa pentingnya dukungan keluarga, bagaimana situasi kehidupan yang berlangsung saat masa perang dunia, bagaimana kondisi di Korea dan Jepang saat itu dan bagaimana kondisi kehidupan orang-orang Korea yang tinggal di Jepang yang seringkali ceritanya diangkat di bab-bab buku ini. Menurutku, inilah keseruan dari membaca genre fiksi histori, Kita seperti diajak terbang ke masa lalu dan melihat bagaimana kondisi di masa tersebut.

So, apakah aku tetap ingin menonton drama Pachinko setelah membaca buku ini? Mungkin aku akan menonton episode awal dan akhirnya aja 🀣.

Kalau teman-teman ingin membaca buku ini, bisa baca e-booknya di Gramedia Digital atau langsung beli buku fisiknya di toko buku langganan kalian ✨


✨🧚🏻‍♀️πŸ„


NA WILLA by Reda Gaudiamo






Semenjak aku selesai membaca buku Na Willa 1 & 2, aku nggak berhenti bilang bahwa aku suka buku ini dan mulai merekomendasikan buku ini ke orang-orang 🀣. Yes! Aku sesuka itu dengan buku Na Willa πŸ₯°.

Buku Na Willa adalah buku kumpulan kisah seorang anak bernama Na Willa yang tinggal di sebuah gang di Surabaya. Buku ini berisikan kisah-kisah Na Willa yang dituliskan dari sudut pandang Na Willa, dimana hal tersebut semakin menambah kelucuan dan keceriaan seorang anak kecil yang ingin disampaikan oleh penulis lewat buku ini.

Saat membaca buku ini, aku seperti diajak bernostalgia ke masa aku saat masih kanak-kanak, dimana Na Willa kecil yang punya segudang rasa penasaran dan pertanyaan, serta bagaimana lucu tingkahnya serta solidnya pertemanan saat masih kanak-kanak. Percakapan-percakapan lucu yang dilontarkan oleh Na Willa juga membuatku tertawa saat membaca dan membayangkan "apa dulu aku juga begini ke mamaku? Maafin aku ya, Mak!" 🀣🀣🀣. 


 


Buku ini juga mengajak kita, orang dewasa, untuk memandang dunia dan hidup dari sisi anak-anak. Ada 1 cerita yang sangat menyentuh sampai membuatku menitikan air mata πŸ₯Ί. Kisahnya tentang Dul, seorang teman Na Willa yang kakinya harus diamputasi karena terlindas kereta api. Tapi, Dul nggak sedih, Dul malah tetap ceria dan nggak ambil pusing dengan keadaannya yang sekarang harus memakai tongkat kemana-mana. Saat aku membaca bagian ini, aku menangis karena terharu melihat betapa murni dan polosnya hati anak-anak, bahkan di saat seperti itu, masih bisa main dan lari-lari seperti nggak ada masalah berarti πŸ₯Ί. 

Di buku ke-2 Na Willa, kurang lebih bergaya sama. Menceritakan keseharian Na Willa, tapi di buku ini ada sebuah masalah besar yang diangkat yaitu ketika Na Willa harus pindah rumah ke Jakarta dan meninggalkan teman-temannya. Asli, aku nangis lagi dong pas bacanya karena sedih akan perpisahan mereka 😭. Aku jadi membayangkan kelak kalau aku punya anak dan terpaksa pindah rumah, mungkin anakku akan sesedih ini saat harus berpisah dengan teman-temannya πŸ˜–. 

Lewat buku ini, selain diajak bernostalgia ke masa kecil, pembaca juga seperti diajak untuk melihat dari kacamata anak kecil dan melihat gaya mengasuh dari mama-nya Na Willa yang dimana menurutku, sosok Mak ini sebagai sosok yang tegas, namun penyayang. Kalian super duper nggak akan menyesal kalau membaca buku Na Willa ini. Percayalah padaku~~~ 🀭🀭🀭

Oiya, buku Na Willa ini adalah buku terbitan toko buku independen, jadi kalau kalian mencari ini di toko buku besar, pasti nggak akan ketemu. Penerbit dari buku ini adalah Post Press. Post Press adalah usaha penerbitan dari toko buku Post Santa yang ada di Pasar Santa Blok M. Meskipun buku ini adalah terbitan toko buku independen, namun secara kualitas, buku ini nggak kalah bagus dari hasil cetak penerbit besar. Bahkan, kualitas cover dan kertasnya nggak main-main bagusnya πŸ˜πŸ‘πŸ». 

Untuk teman-teman yang ingin membeli buku Na Willa, bisa cek di Tokopedia Post Press atau Stand buku.

✨🧚🏻‍♀️πŸ„

Sekian rekomendasi buku untuk episode JanexLia kali ini. Teman-teman bisa mampir juga ke postingan Rekomendasi Buku Penulis Perempuan dari Ci Jane untuk mendapat rekomendasi buku genre lainnya 😁. 


Dari kedua buku di atas, 
Mana buku yang teman-teman paling ingin baca?
Let me know!


The dreamer.
🧚🏻‍♀️🧚🏻‍♀️🧚🏻‍♀️

49 komentar

  1. Waaah aku lagi buku Pachinko juga nih Lia, dan alasannya sama persis gara2 Lee Min Ho mau main dramanya hahaha

    Fiki historical juga bukan tipe bacaanku sih jadi aku susah banget untuk menyelesaikan buku ini, bahkan aku masih di awal2 banget. Mungkin belom ketemu serunya kali ya makanya aku malah cenderung lelet bacanya dan malah baca yang lain tapi liat Lia dan beberapa temen juga kasih rating yang tinggi aku coba deh untuk tekuni lagi hahaha

    Thanks pencerahannya Li!

    BalasHapus
    Balasan
    1. HAHAHAHA KAK TIKA MARI KITA TOSS DULU! πŸ™‹πŸ»‍♀️

      Kita tipe bacaannya mirip-mirip kan, Kak πŸ™ˆ. Aku juga awalnya berat sih menyelesaikan bacaan ini, tapi setelah pertengahan, bacanya bisa jadi lebih cepat karena udah dapet mood dan serunya. Coba dilanjutkan sampai pertengahan, Kak. Siapa tahu bisa dapat mood dan serunya juga di situ 🀭. Semangat bacanya Kak Tika, fighting!!

      Hapus
  2. Kirain Lee Minho bakal jadi anaknya Sunja🀣🀣🀣

    Itu ilustrasi di buku Na Willa lucu banget😭😭😭 cukup jelas menjawab pertanyaan buku mana yang ingin aku baca dari rekomendasi peri kecil nan imut bulan ini😌

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukan 🀣🀣🀣 aku malah berpikir Lee Min Ho akan jadi peran yang baik-baik gitu 🀣

      Gemes banget, Kak Endah 😭. Isi bukunya juga gemesss! Ayo baca Na Willa yuk 😝

      Hapus
  3. Huaaa bacaan kamu berat banget Liii πŸ˜‚ sama dengan Tika, novel historical fiction is not my cup of tea, meski ini direkomendasikan juga oleh utuber kesayangan aku, Jenn Im, tapi aku belum kepengen baca karena jalan cerita yang sepertinya lebih relate pada orang Korea. Apa aku nungguin versi Lee Min Ho aja yaa biar nggak berat-berat amat jadinya 😜

    Wahh Na Willa gemes banget bukunya! Tapi ini tuh cerita fiksi ya, Li? Si Na Willa ini juga tokoh fiksi kan? Pasti polos banget yaa baca cerita dari sudut pandang anak-anak. Dan entah kenapa rekomendasi buku Na Willa ini cocok sekali dengan pribadi peri kecil nan imut di sini bahahaha

    Thank you so much Lia for sharing your reads! Meski aku belum sempat baca buku rekomendasi kamu, tapi list yang kamu berikan selalu unik-unik πŸ€—

    BalasHapus
    Balasan
    1. Me too, Ci! Baca ini karena ada motivasinya aja, kalau nggak sih, kayaknya nggak akan sentuh buku ini πŸ˜‚. Tungguin dramanya aja agar nggak kerasa beratnya, Ci 😝

      Iyesss! Na Willa ini tokoh dan cerita fiksi. Mirip ya sama diriku? 😝 Jadi malu πŸ™ˆ

      Terima kasih udah membaca tulisanku, Ci! Kita sama-sama saling meracuni ya πŸ™ˆ

      Hapus
  4. Kayaknua belum pernah nonton drama dari Lee Min Ho meskipun saya tau dia cukup ikonik dalam dunia drakor. Dramanya yabg kemarin saja belum saya tintin, padahal ada Kim Go-eun yang main Goblin. Kalo liat Ghea, jadi ingat Kim Go-Eun euy πŸ˜…

    Kayaknya buku Na Willa ini cukup sering saya lihat. Kalo memang tidak terjual di tokk buku besar, kayaknya lihatnya di toko buku online.

    Ohya, saat ini saya sedang baca Beriman Tanpa Rasa Takut karya Irshad Manji. Bacanya pelan-pelan, jadi agak lama 😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rahul, aku baru ngeh "tintin" itu "tonton", tak kirain tintin yang kartun 🀣 jadi saat pertama baca komentar Rahul, aku nggak paham wkwkwk

      Mungkin karena kebanyakan film Lee Min Ho bergenre romance jadi Rahul kurang berminat untuk nonton? 🀭. Ghea itu siapa, Hul? πŸ˜‚

      Yes. Harusnya di toko buku online sering bersliweran sih karena buku ini cukup terkenal (sepertinya) 🀭

      Selamat kembali membaca, Hul! ✨. Anyway, kayaknya itu bacaan berat ya? Hahaha.

      Hapus
    2. Ha ha ha, penyakit ketik dihape. Kadang suka typo kalo nulis panjang. Yang bahaya, kalo typonya kata jorok πŸ˜…

      Tidak juga sih kak Lia, memang belum masuk ke circle film Lee Min Ho aja. Pertama kali nonton drakor malah nonton Full House, kurang romance apa coba? πŸ˜…

      Pembahasaanya agak sensitif, tapi tidak berat. Beberapa diksinya memang terdengar baru ditelinga saya, tapi hanya satu dua kata.

      Hapus
    3. Hahahaha kalau typo kata jorok di kolom komentar, mungkin bisa tidak ditayangkan tulisannya πŸ˜‚ karena di blogspot tidak bisa edit komentar, tidak seperti di Wordpress.

      Benar juga. Full house malah full romance πŸ˜‚. Kalau gitu, semoga bisa segera memasuki circle Lee Min Ho ya, Hul 😁

      Semangat juga untuk menyelesaikan bacaannya! Kayaknya ini buku terbitan indie ya?

      Hapus
  5. Suwer kak Liii, dari kedua rekomendasi di atas aku penasaran ingin baca keduanya! Sipp, masuk wish list duluπŸ˜…

    Pertama lihat cover Pachinko itu, dalam hati aku pikir "wah lucu amaaat covernya, bertebaran bunga-bungaaa". Eh setelah baca sinopsis nya kayak dipatahkan gitu imajinasi kitaπŸ˜‚ Ini dia kenapa aku suka genre fiksi histori dan pingin cepat punya bukunyaa, aku senang dibawa ombang-ambing ke masa lampau seperti di novel. Kayaknya akan lebih rame baca bukunya sih ya daripada dramanya, kalau udah tau keseluruhan cerita. Biar bisa lebih bebas juga berimajinasi, gak pakem sama plot di dramaπŸ˜‚

    Btw, sayang banget buku Na Willa ini gak diterbitkan di toko buku komersial. Padahal kalau dari penglihatanku, buku ini bisa dibaca semua umur ya kak😟

    BalasHapus
    Balasan
    1. Glad if you like it, Awl 😝. Semoga kelak bisa membaca kedua buku ini ya~

      Sungguh covernya sangat tidak sesuai dengan isinya karena tidak ada indah-indahnya 🀣. Btw, cover yang aku pajang adalah cover versi English. Kalau cover buku terjemahan, kurang manis dibanding ini πŸ˜‚
      Bukunya bagus, Awl. Apalagi kalau Awl suka genre fiksi histori, kemungkinan besar Awl akan suka dan bisa menikmati isi buku ini 😁. Betul! Kadang di dramapun bisa ada kemungkinan tidak sedetil di buku jadi baca bukunya pasti lebih enak 🀭

      Huhuhu iya. Na Willa cuma bisa beli di online atau di Post Santa. Kalau masuk toko buku besar mungkin bisa lebih luas pembacanya, tapi mungkin rasanya nggak akan se-ekslusif ini saat baca. Dilematis πŸ˜‚

      Hapus
  6. Ih samaa aku juga nangis pas baca ceritanya Dul di Na Willa pertama. Kayak gimana yaa masih polos-polosnya udah harus kehilangan sebelah kaki :(( Aku pengin beli Na Willa yang kedua tapi buku pertamanya tuh punyaku yang masih cover lama huhu nanti ga sepasang dong? *anaknya ribet*

    Btw covernya Pachinko cantik banget yaaa? Aku cukup suka sih historical fiction sebenernya, tapi tergantung juga isi cerita dan garis besarnya ahaha. Kayaknya dari review Lia, Pachinko ini konfliknya cukup berat yaa?

    Aku mau baca Na Willa kedua tentu sajaa hahaha tapi ya itu tadi belum memutuskan beli πŸ™ˆπŸ™ˆ

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sedih banget bagian itu, Kak Eya 😭😭 tapi aku sedihnya karena melihat respon Dul yang masih bisa bercanda saat kehilangan kakinya 😭. Greget ya kalau punya buku yang covernya nggak sepasang πŸ˜‚πŸ˜‚. Kalau gitu beli lagi buku ke-1 versi barunya, Kak 😝

      Cantik bangettt! Tapi itu cover versi English πŸ˜‚. Versi terjemahan tidak secantik itu menurutku huhuhu. Konfliknya ringan Kak~ kayak sehari-hari aja gitu kok tapi ada aja konfliknya 🀣. Kak Eya, buku his-fic apa yang udah pernah Kakak baca?

      Anyway, kalau Kakak nggak masalah mengkoleksi buku yang beda cover, bolehlah dibeli 🀭.

      Hapus
  7. Ih kepo banget sama Na Willa series nya deh, Li. Soalnya banyak banget yang bilang kalau buku-buku seri ini tuh bagus banget isinya. Bisa mengingatkan kita pola pikir anak kecil yang ceria gitu. Sayangnya aku coba cari ke Gramedia gak ada. Ternyata emang dari penerbit independen toooo πŸ€”. Oke deh, belinya online aja.πŸ˜†

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar banget, Kak Roem! Bukunya benar bagus dan kesan cerianya tuh dapet banget. Aku sampai bacanya dilama-lamain karena takut cepat selesai bacanya 🀣
      Iyaaa. Harus beli di online, tapi tenang aja, banyak stocknya kok 🀭

      Hapus
  8. Eh, aku malah kurang tahu tentang peran terbaru Le Min Ho. Aku juga kurang tertarik dengan buku genre fiksi histori. Sepertinya boleh juga buku yang kedua. Kalau boleh tahu, dulu Lia beli buku Na Willa di mana?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku belinya di Tokopedia, tokonya Standbuku namanya, Sel 😁
      Atau bisa di Tokopedia Post Press juga hihihi.

      Sella suka buku genre apa?

      Hapus
    2. Oke, makasih jawabannya. Aku coba googling Stanndbuku, ternyata ada websitenya. Nanti kulihat-lihat, deh.

      Kayaknya buku terakhir yang kubaca itu komedi, ada romancenya dikit juga. Sudah lama gak baca buku juga.

      Hapus
  9. Berhubung kakak nggak begitu interest menonton film fiksi histori, jadi kayaknya akan skip buku nomor 1, namuuuuun Lia sukses membuat kakak jadi ingin baca buku Na Willa sebab Lia pernah bilang kalau ada 1 buku yang ingin Lia rekomendasikan, maka Lia akan rekomendasikan buku Na Willa (dan kakak masih ingat kata-kata itu rupanya) hahahahaha πŸ˜‚

    Penasaran bangettt! Dari sneakpeek yang Lia kasih, ditambah bukunya ambil sudut pandang seorang anak kecil, kakak jadi mau tau seperti apa. Wk. Habis ini mau langsung check out di Tokopedia 😍

    Thanks for racunnya, Liaaaaa πŸ˜†πŸ’•

    BalasHapus
    Balasan
    1. Huaaaa kok Kak Eno masih ingat sih πŸ™ˆ aku jadi terharu huhuhu.

      Kak Eno kudu harus baca! Bukunya heartwarming sekaliii dan lucu 😍. Cuss langsung checkout 😝

      Semoga Kak Eno bisa suka yaaa! πŸ™ˆ

      Hapus
  10. Lia makasih rekomendasi buat Semua ikan di Langit.. baru aja selesai. YA ampunn sebagus itu...πŸ˜‡πŸ˜‡

    Mumpung masih tgl muda.. mau beli yg Na Willa.. brrti harus baca yg seri pertama yah??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi Bayu. Yay! Senang sekali dengarnya 🀩. Bagus kan ceritanya~ ada sentuhan spiritualnya tapi dikemas dengan cara yang apik gitu.

      Sebenernya Na Willa ini bisa dibilang stand alone, jadi nggak harus beli dari seri ke-1 juga nggak masalah, Bay hahaha. Tapi kalau cuma beli 1, rasanya nggak akan cukup 🀭 dan jadi ingin baca yang ke-2nya juga pasti 🀣

      Hapus
    2. Okee check out!!! Hahaha lumayan buat libur panjang pilkada... πŸ˜…πŸ˜…

      Hapus
    3. Huahahah semoga sukaa! Tapi ini baca 1 hari aja pasti kelar jadi dihemat-hemat aja bacanya 🀭

      Hapus
  11. iya juga ya, kayaknya aku perlu sesekali baca buku yang bahas bagaiamana sudut pandang orang lain kayak buku ini yang bahas sudut pandang anak anak dalam pola asuh dan kehidupan mereka

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihi boleh lho dicoba, Far. Apalagi buku Na Willa ini, lucu bangett πŸ€£πŸ˜‚

      Hapus
  12. Menarik juga tuh bukunya, bisa liat dari sudut pandang yang berbeda, terutama sudut pandang anak-anak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul banget. Suatu sudut pandang yang jarang diangkat di buku, Kak Rudi 😁

      Hapus
  13. Hm.. kayaknya mau baca Na Willa deh, soalnya dunia anak-anak tuh ajaib tapi suka disepelekan sama orang dewasa. Terus habis baca ulasanmu, aku jadi keinget wawancaranya Kak Seto dan siapa lagi gitu, pokoknya ada beberapa video yang isinya tentang anak sebagai individu dan manusia utuh. Habis nonton itu aku takjub, terus merasa bersalah karena dulu suka melihat mereka hanya sebagai anak yang tidak mengerti apa-apa. Jadi belajar kalau mau umur manusia tua atau muda, semua punya hak yang sama sebagai seorang manusia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kak Pipit, terima kasih atas insightnya ❤️
      Kadang pola pikir anak-anak bahkan lebih luas dan terbuka dibanding orangtua. Jadi malah kita yang belajar dengan mereka ya hahahah

      Hapus
  14. Disini apa cuma aku yg g tau muka lee min ho itu kaya apa? hahahhaa
    Aku taunya dia artor koreyah yang terkenal tapi aku ga tau blas mukanya itu kaya apa, kalau misal ga sengaja aku papasan sama dia juga pasti aku cuekin tuh Lia, lha orang ga tau dia siapa hahaha.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Huahahaha Kak Ursula, coba lihat di Google. Supaya nanti kalau papasan di jalan, bisa minta TTD-nya. Lumayan bisa dijual lagi 🀣

      Hapus
  15. 2-2 nya menarik nih Li. Tapi aku kuatir kalo nonton yg di dramain, ceritanya bakal beda dan ga semenarik buku. Jd rasanya aku pengen beli bukunya, tapi dramanya nunggu review dr temen2 pecinta drakor. Kalo sampe alurnya bikin aku sakit kepala kayak cerita the king eternal monarch, kayaknya aku skip aja hahahahahaha. Mendingan buku

    Yg na wila aku udh yakin bagus :D. Td baca sedikit di foto, lgs klik Ama kata2nya :D. Ntr aku mau cari ah...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu dia penyakit buku yang diangkat jadi film ya, Kak πŸ˜‚. Tapi aku rasa, karena buku ini akan diangkat jadi drama yang episodenya panjang, mungkin ceritanya akan lebih banyak kesamaan alias nggak terlalu melenceng 🀭. Eee, Kak Fanny nonton The King? Wkwkw akupun nonton itu pusing tapi aku nikmati aja, cuma pada akhirnya, aku nggak bisa kasih rating tinggi karena menurutku kurang greget dramanya πŸ˜‚

      Baguss banget kalau kataku, Kak 🀣. Semoga Kak Fanny juga bisa suka dengan bukunya 😁

      Hapus
  16. Awalnya, Aku kira Na willa itu buku berisi poetry, covernya lucu banget. Ini termasuk list tbr aku nih gara-gara banyak liat postingan reviewnya di medsos, kalau dari ulasannya Lia aku jadi semakij tertarik dan kayaknya cerita yang bikin adem pikiran juga yaa πŸ˜†. Thank you Lia buat rekomendasinya!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bentukannya mirip buku puisi, tapi lebih ke cerpen gitu isinya, Kak Reka hahaha.
      Bagus banget untuk dibaca setelah membaca buku berat. Hati rasanya gembira dan hangat gitu setelah membaca, Kak Reka 😍
      Semoga Kakak juga suka dengan bukunya ya πŸ₯°

      Hapus
  17. Aku penasaraaan sama PACHINKO 😍😍 Apalagi latarnya Korea n Jepang tempo dulu gt.. Mau intip ah nanti di GD. Eh iya Lia, aku akhirnya memutuskan buat langganan GD juga donk sjak bulan kmrrn. Hehehe.. So far sejak langganan udah namatin 3buku n lg baca buku ke 4. Ga nyesel deh langganan πŸ˜‚

    Na Willa itu ilustrasinya juga bagus ya. Bakal ada berasa seri itu bukunya, Lia?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau Kak Thessa suka His-fic pasti akan suka Pachinko ini πŸ˜‰. Di GD ada lho dan aku bacanya juga di GD hihihi
      Worth it banget kan, Kak Thessa! Akupun nggak nyesel langganan GD selama ini karena bisa baca banyak buku-buku menarik terbitan Gramed. Bahkan kadang yang buku fisiknya belum terbit, digitalnya udah rilis duluan lho di GD 🀭

      Sementara ini Na Willa baru 2 buku aja sih, Kak. Tapi ini buku bisa disebut stand alone juga, jadi kalau bacanya nggak dari yang ke-1, menurutku masih bisa mengerti. Aku harap akan ada Na Willa ke-3 sih tapi belum ada desas-desusnya πŸ˜‚

      Hapus
  18. Aku merekomendasikan buku Bunda Asma Nadia, judulnya istri kedua. Hahahaaa

    BalasHapus
  19. Wah.. PachinkoπŸ˜ƒ saya jadi familiar sama kata itu karena denger-deger akang lee min hoo mau main dramanya. Makasih mbak lia udah kasih tahu saya gimana cerita dari pachinko ini, jadi penasaran gimana penampilan lee min hoo di drama ini, kan dia ceritanya udah punya istri dan 3 anak😁
    Buku na willa mengingatkan saya sama sebuah buku yang judulnya emak. Buku tentang emak yang bikin saya pengen jadi emak the best buat anak-anak saya kelak😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haiiii Kak Tria! Hahaha sama dong kayak aku. Penasaran dengan bukunya karena akang Lee Min Ho akan jadi pemeran utamanya 🀭. Mari kita lihat bagaimana nanti dramanya πŸ™ˆ

      Wah~ nanti aku coba cari! Kayaknya menarik. Aku juga ingin jadi Emak yang the best dong huahahaha Terima kasih atas rekomendasinya, Kak Tria 😍

      Hapus
  20. Makasih banyak kak Lia buat rekomendasinyaa! Udah tertarik buat baca Pachinko tapi belum kesampean. Semoga soon bisa segera baca bukunya. Anyway jadi tertarik juga buat baca Na Willa. Masukin TBR dulu deh ehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih udah berkunjung, Via πŸ₯°
      Semoga bisa segera membaca Pachinko ya, sebelum dramanya keburu tayang 😝
      Dan semoga bisa suka juga dengan Na Willa πŸ€—

      Hapus
  21. bagus semua nih bukunya, aku suka.
    cerita history zaman perang perang dulu memang menyenangkan, apalagi kalau ada intrik intrik macam percintaan #eaaaa
    wahh kira kira Lee Min Ho gimana ya nanti actingnya, haduhhh tetep ganteng pastinya hahaha
    buku mba Reda nggak asing di telingaku, tapi aku sendiri lupa, apa pernah baca buku mbak Reda ya, mungkin karena dulu aku kebanyakan baca majalah, jadi sering muncul nama mbak Reda
    bagus nih ceritanya, masih dalam kadar ringan tapi bikin nyesek juga ya, aku kepoin dulu ahh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Intrik percintaan tentu harus ada di setiap buku, Kak Inun 🀣🀣 kalau nggak ada, mana seru? Huahaha.

      Sama! Aku juga penasaran Lee Min Ho nanti aktingnya gimana ya πŸ™ˆ. Pastinya ganteng sih dia #ehh
      Silakan kepoin dulu, Kak~~
      Aku malah baru kenal Kak Reda dari karya Na Willa iniii. Kak Inun malah udah tahu dari lama ya πŸ™ˆ
      Coba dibaca buku Na Willa ini, Kak! Bagussss~~

      Hapus
  22. Kok aku penasaran sama Na Willa, walaupun sudah pernah kecil tapi lupa juga gimana perspektif dari anak anak, cuma kok aku gak pernah liat buku ini di Gramedia yaa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi Reeee,
      Ini bukunya harus beli online, langsung di Tokopedia atau Shopee aja. Banyak yang jual 😁
      Na Willa ini ceritanya bagusss banget! Hangat banget, Re. Worth to read πŸ˜‰

      Hapus

Words of The Dreamer. Theme by STS.
My Melody Is Cute