Travel Journal Bangkok Day 2.

Jalan-jalan kali ini, aku nggak terlalu memaksakan diri karena pergi jalan-jalan dengan Mak. Berangkat sebangunnya dan istirahat kalau dirasa sudah pegal agar Mak nggak terlalu lelah. Jadi, di hari ke-2 ini kami berangkat dari hotel sekitar jam 12 lewat~

Tujuan pertama hari ini adalah Wat Arun, salah satu temple yang merupakan miniatur dari Angkor Wat. Berhubung belum kesampaian ke Angkor Wat, mampir ke Wat Arun dulu nggak apa lah ya ðŸĪ­

Kami naik Grabcar dari hotel ke Wat Arun karena cuma ini satu-satunya transport yang tersedia 😂. Perjalanan ditempuh kurang lebih 25 menit dari hotel sampai Wat Arun. Jalanannya lancar banget dan cuaca terik banget (bukan Bangkok kayaknya kalau nggak terik 😂).

✨🧚ðŸŧ‍♀️✨

Wat Arun.



Harga tiket masuk Wat Arun sebesar 100 Baht/orang. Perlu diingat kalau mampir ke Wat Arun atau Wat lainnya harus memakai pakaian yang sopan. Nggak boleh pakai kaos tank top dan celana pendek ya~

Wat Arun sendiri berisi 1 candi besar di tengah dan dikelilingi beberapa candi yang agak kecil di sisi-sisinya. Bedanya dengan Candi Borobudur, material bangunan luar Wat Arun dilapisi semacam keramik gitu, sementara Candi Borobudur materialnya batu-batuan. Reliks di Wat Arun juga terbuat dari keramik warna-warni sehingga penampilan Wat Arun dan (kayaknya) candi-candi lain di Thailand terlihat mewah 😍.

Dari Wat Arun, kami melanjutkan perjalanan menuju Asiatique. Kayaknya nggak afdol kalau ke Bangkok, tapi nggak ke Asiatique, apalagi wajib banget foto di depan bianglala ikon Asiatique ðŸĪĢ.


✨🧚ðŸŧ‍♀️✨

Perjalanan dari Wat Arun menuju Asiatique ditempuh dengan kapal. Akses menuju dermaga bisa ditempuh dari area Wat Arun. Untuk biaya kapalnya seharga 30 Baht/orang.

Dari Wat Arun, kita harus turun di dermaga Central Point, lalu lanjut naik free shuttle boat ke Asiatique.

Pemandangan sekitar sungai yang kami lewati dipenuhi dengan gedung-gedung bertingkat dan beberapa kuil yang memanjakan mata 😍. Untungnya cuaca berawan saat kami naik kapal, jadi kami bisa duduk di lantai atas kapal untuk menikmati pemandangan dan angin semilir ðŸĪĢ.

Seandainya di Jakarta bisa juga dibuat alat transportasi macam ini, kayaknya asik betul 😭.

✨🧚ðŸŧ‍♀️✨

Asiatique.

Kami tiba sekitar jam 14.00 di Asiatique. Banyak toko-toko yang masih belum buka, padahal kalau lihat di Google seharusnya sudah buka dari jam 11.00 😂. Tapi nggak masalah, kami jadi bisa muter-muter di sini dengan puas karena masih sepi pengunjung 😆.

Oiya, di sini sedang ada event Disney 100 Village. Isinya exhibition dari beberapa tema film Disney, tapi aku cuma foto-foto dari luar aja 🙈.





Makanan pertama yang aku coba adalah grill seafood~ 1 tusuk harganya 100 Baht, agak pricey makanan di sini dibanding street food. Setiap beli 5 tusuk, gratis 1 tusuk. Aku pesan udang, octopus, telur cumi dan pork di grill. Semuanya enak-enak, seafoodnya gendut dan berasa segarnya. Octopusnya nggak alot sama sekali. Bumbu cocolannya berupa campuran cabai dengan rasa pedas, manis, asin. Manisnya lebih agak dominan, tapi tetap enak 😍.

Segar. Segar. Segar!!

Setelah itu, aku sempat coba Mango Bingsoo, yang kelupaan di foto karena langsung dilahap ðŸĪĢ. Untuk rasanya, beuh, mangga Thailand nggak pernah salah ya 😭🖐ðŸŧ. Bingsoonya juga enak, manisnya pas. Dah lah, cocok banget dimakan sore-sore sebagai camilan 😭👍ðŸŧ.

Sewaktu lagi jalan keliling di sini, aku nggak sengaja ketemu booth Cha Tra Mue dan berhubung kepo banget sama minuman yang satu ini, akhirnya aku coba pesan Ice Thai Tea with 30% sugar. Rasanya enakkk, tapi aku merasa kalau sugarnya 50% kayaknya bakal lebih pas, soalnya yang 30% nyaris nggak ada manisnya wk, jadi kurang mantul rasanya ðŸĪĢ. Nggak apa~ yang penting udah cobain 😆. Kapan-kapan beli bubuknya aaah di supermarket wk

Cha Tra Mue Thai Tea 😍

Calypso Show at Asiatique.



Nonton show kali ini sebenarnya nggak ada di rencana jalan-jalan, tapi si Mak salfok banget begitu lihat spanduk shownya dan semakin tergiur ketika lihat ada ladyboy cantik-cantik yang mejeng di depan counter tiket 😂👍ðŸŧ

Calypso Show ini semacam show kabaret berdurasi 1 jam 10 menit yang dibanderol dengan harga 1,200 Baht/orang. Jadwal shownya ada di jam 19.30 dan 21.30. Shownya menyenangkan sekali untuk ditonton 😍. Para pementasnya cantik-cantikkk sekaliiii 😭👍ðŸŧ. Yaampunnn, bodynya bagus-bagus pula! Keren pokoknyaaa 😍. 

Sehabis show, kita diperbolehkan untuk foto bareng para pementas, tapi dikenakan biaya 50 Baht per actor yang diajak foto ðŸĪĢ. Kalau penasaran seperti apa shownya, jangan lupa nonton ya saat main ke Asiatique!

Dinner at Kodang Talay.

Berhubung udah hampir 2 malam di sini dan masih belum ketemu Tom Yum, jadi kami cari restoran yang jual Tom Yum untuk menu makan malam kami sehingga berakhirlah kami di Kodang Talay, salah satu restoran yang lokasinya di area pintu masuk Asiatique.


Kami pesan Tom Yum Mix Seafood with Milk (coconut milk). Porsinya lumayan besar, cukup untuk 2 orang~ isian Tom Yumnya ada jamur, potongan daging ikan, udang dan octopus. Kuah Tom Yumnya segar sekali! Asam, manis, asin, pedas, perpaduannya pas sekaliii ðŸĪĪ. Seafoodnya juga fresh! Terutama untuk udang dan octopusnya. Dagingnya tebal, empuk, nggak amis sama sekali! ðŸĪĪ👍ðŸŧ. Puas sekali makan kuah Tom Yumnya sampai si Ibu pengin bawa pulang kuahnya ke hotel saking sukanya ðŸĪĢ. So, kalau kalian bingung mau makan apa di Asiatique, cobain deh melipir ke Kodang Talay~ siapa tahu kalian cocok juga dengan Tom Yum Mix Seafoodnya 😆.

✨🧚ðŸŧ‍♀️✨

2 hari di Bangkok, aku jarang sekali ketemu macet. Udara di sini juga seperti lebih bersih dibanding Jakarta, yang mana rasanya enak untuk jalan kaki, cuma teriknya aja yang nggak kuat ðŸĪĢ. Sedia sunblock dan payung adalah prioritas kalau pergi ke Bangkok. Jangan lupa ya, gengs!

Bangkok 2 malam ini hujan terus huhuhu ðŸĨē. Hujannya tipe yang awet dari sore hingga malam hari, jadi kami nggak bisa eksplor daerah yang outdoor saat malam ðŸĨē. Semoga di hari terakhir besok, kami diberi malam yang cerah karena besok malam akan main-main lagi ke sekitar sungai Chao Phraya 😆.

Pemandangan dari dermaga Asiatique 😍.

8 komentar

  1. Cha tra mue Thai tea itu emang enaaak sih. Aku kalo pesen ya selalu normal sugar ðŸĪĢðŸĪĢðŸĪĢ. Biar mantep wkwkwkkw.

    Kayaknya di Thailand itu ada 2 yg ga mungkin ga enak, pertama Thai tea, kedua Tomyam 😄😄👍

    Apalagi yg pake santan. Sedaaap memang Li. Satu lagi yg aku ga pernah skip, itu pad Thai. Dah laaah, lupakan diet kalo di Thailand ðŸĪĢ

    Trakhir ke Bangkok, aku kliling sungai Chao Praya naik kapal. Jadi pesen tiketnya yg all day pass. Seharian kami naik turun perahu, dari pagi sampeee malam 😄😄.

    Ada diksh brosur, yg KSH tau wisata apa ada di mana. Turun di Jetty mana. Tapi waktu itu sasaranku hanya ke museum forensic.

    Beuuugh sereeem Li. Isinya bayi terlantar tanpa ortu yg udah meninggal, yang diawetkan, semua organ tubuh dikeluarkan, atau organ tubuh perokok seperti apa, jantung kayak apa, hati yg ditusuk pisau bentuknya gimana, sampe ada jsad serial killer yg diawetkan ðŸĪĢðŸĪĢ. Serem tapi menarik. Apalagi buat anak forensik. Pengen kesana lagi ajak anak2ku. Mereka suka yg begitu

    Bangkok lagi panas banget yaa? Aku kesana April , pulang JKT LGS demam tinggi 😄😄. Panasnya ga kuat. . Sejak itu kalo mau ke Bangkok aku milih Desember, sejuuuuk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya ya Kak!! Aku juga menyesal sih pesannya 30% sugar karena jadi tawar wkwk. Next kalau ada kesempatan ke booth Cha Tra Mue bakal pesan yang normal aja sih biar mantep ðŸĪĢ. Agree!! Thai tea di Thailand meski di pinggir jalan aja enak, Kak Fanny 😭. Aku kayaknya bisa tiap hari minum Thai tea kalau nggak inget gulanya tinggi wkwkwk. Dan Tomyum! Duh, emang ini juga nggak pernah nggak enak kayaknya 😭.

      Aku baru tahu ada kapal yang bisa all day tiket gitu, Kak!! Ini ukuran kapalnya agak besar atau dari kayu yang kayak di Ancol? Soalnya aku lihat ada 2 atau 3 jenis kapal di sana ya.

      OMG anak Kak Fanny kok hebat banget bisa suka sama hal-hal berbau forensik!! Aku sebenernya suka kepo sama museum yang seperti itu, tapi biasanya bakalan mimpi buruk sehabis pulang dari tempat seperti itu ðŸĪĢ.

      Lumayan, Kak Fanny 😂. Pas aku di sana, siang terik tapi sore-malamnya hujan 😂. Di sana siangnya terikkk banget sih ya, gimana nggak bikin demam 😂. Aku pun shock sama panasnya karena beneran panas terik banget, beda sama di Jakarta wkwk. Cuma polusinya minim sekali, jadi enak jalan kaki di sana 😂

      Hapus
  2. Emang lia biasanya ketika jalan ngejar banyak hal...? Kmudian bikin itin yang sangat padat. Jam segini mesti jalan ke sini. Harus makan di sini. Yaa intinya sangat mengejar waktu..hehehehe

    Pas ke wat arun ikut sewa pakaian tradisional juga...? Kmrin temanku pas ke wat arun foto pakai pakaian khas thailand.

    Nonton show adalah salah satu cara membuat insecure para pemerempuan. Yaa gimana ga insecure kalau lihat para laki-laki lebih cantik daripada perempuan asli. Hingga susah membedakan apakah dia beneran perempuan atau laki-laki...wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kalau jalan dengan teman-teman, Kak Rivai ðŸĪĢ karena biasanya kami jalan serombongan jadi setiap orang punya keinginan masing-masing yang kalau disatukan jadi cukup padat jadwal hariannya ðŸĪĢ. Tapi sebenarnya seru-seru aja kok wkwk cuma ketika banyak waktu bengong ketika traveling jadi merasa "wah" ðŸĪĢ

      Nggak sewa, Kak wkwk aku mager harus ganti baju dan di sana tuh panas buanget, nggak kepikiran deh buat pakai baju tradisional. Baju mereka agak terbuka juga kan, aku kurang nyaman ðŸĪĢ

      Asli, benar banget, Kak ðŸĪĢ. Sepanjang nonton pasti penonton akan dibuat takjub karena mereka benar-benar cantik banget terlepas dari perempuan asli atau bukan. Malah ada yang cantikkk banget macam aktris, yang aku yakin kalau dia tampil di TV Indonesia bakalan banyak penggemarnya wkwk

      Hapus
  3. hiks setiap sudut di Bangkok cantik cantik kalau difoto, huwaaa aku terpana pokoknya liat potonya
    ga bisakah kasih satu folder khusus gitu ke pembaca yang mau liat potonya aja wkwkwkwk

    Kodang Talay, oke noted kalau kesana lagi
    aku dulu malah nongkrong di salah satu kedai kopi depan bianglala, ngobrol hahahihi sama sohib hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haruskah aku upload foto-fotonya di Instagram, Kak Ainun? ðŸĪĢðŸĪĢ

      Oiyaaa, aku tahu tempat yang Kak Ainun maksud tapi aku nggak ngeh ada kedai kopi di sana soalnya aku fokus sama kedai es krim durian yang ada di tengah-tengah ðŸĪĢ. Tapi suasana malam depan bianglalanya pasti mantep banget ya, Kak? Waktu aku ke sana malamnya hujan jadi nggak bisa ngiter-ngiter malam di sana 😂

      Hapus
  4. Tiap kali liat orang posting Cha Tra Mue aku cuma bisa gigit jari karena PENGEN BANGET TOLONG T_T mana kata temenku iced coffee-nya juga juarak, apa nggak tambah iri! Btw, bener lho kata Mba Fanny. Kalau lagi liburan sebisa mungkin nyobain kuliner sampe mentok, itu artinya gula di normal aja nggak usah dikurang-kurangin biar rasanya maksimal ðŸĪĢðŸĪŠ

    Bangkok ini masuk wishlist aku udah lama, Liii. Entah kenapa pengen ajak mamaku juga traveling berduaan aja. Mama sih udah pernah ke sana, berdua sama almarhum popoku dulu. Kok kayaknya seru kalau mengulang memori yang sama, hihi.

    Maacih, Liaa, sudah berbagi cerita. Mayan nih aku bisa ikutan jalan-jalan di rumah 😆

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ci Janeeee! Cha Tra Mue ini bubuk tehnya bisa dibeli di supermarket sini lho~ cuma emang harus racik sendiri sih. aku coba-coba pakai susu kental manis aja udah enak kok ðŸĪĢ. sayangnya aku nggak coba kopinya! duh, keburu fokusnya tertuju sama thai tea jadi nggak kepikiran coba kopinya ðŸĪĢ. WKWK iya ya! next time kalau lagi liburan dimentokin aja deh semuanya biar puas #plaaak

      semoga wishlist Cici ke Bangkok dengan mama bisa tercapai! seru kalau bisa jalan berdua sama mama apalagi semisal mama Cici juga belanja atau kuliner, duh pasti puas kalau di sini 😆.

      terima kasih udah baca ceritaku, Ci Jane ðŸĨš❤️❤️

      Hapus

Words of The Dreamer. Theme by STS.
My Melody Is Cute