Ruang Membaca di Jakarta.

Beberapa waktu lalu saat aku ada kesempatan main ke Jakarta, aku melihat sesuatu hal yang baru dan menarik banget! Yep! Di beberapa titik di Jakarta sekarang ada yang namanya Reading Spot atau Ruang Membaca gitu, guys 😍. Beneran sesenang itu pas tahu dan lihat sendiri keberadaan dari Ruang Membaca ini, seperti mimpi yang menjadi kenyataan gitu deh *padahal nggak pernah mimpi kayak begini sih ðŸĪŠ*.

 

Ruang Membaca di Jakarta
Ruang Membaca di depan Stasiun Sudirman. Dokumentasi Pribadi.

Ruang Membaca seperti foto di atas setahuku, CMIIW, adanya di beberapa stasiun MRT gitu. Salah satu lokasi Ruang Membaca yang aku lewati ini adanya di dekat stasiun MRT Dukuh Atas. Sayangnya, saat itu Ruang Membaca ini sedang tutup, jadi aku hanya foto dan lewat aja 😂. Cara akses ke lokasi ini cukup mudah dan beragam pilihan. Pertama, bisa naik kereta (KRL) dan turun di Stasiun Sudirman. Kedua, bisa naik MRT dan turun di Stasiun Dukuh Atas. Ketiga, bisa naik kereta bandara dan turun di Stasiun BNI City Dukuh Atas. Keempat, bisa naik metromini dan sejenisnya, tapi aku kurang tahu naik yang nomor berapa 😅. Pokoknya lokasi persis Ruang Membaca ini adanya di dekat pintu keluar Stasiun KRL Sudirman dan dekat pintu masuk MRT.

Sekilas kalau dilihat dari luar, fasilitas yang tersedia di Ruang Membaca ini ada meja, kursi, dan beberapa rak terisi buku. Ditambah lagi, ruangan ini ada AC-nya! Wadidaw, mantap banget sih kalau siang-siang baca di sini nggak perlu takut kegerahan ðŸĪĢ. Aku sampai berimajinasi, kayaknya asik nih manfaatin Ruang Membaca ini pas siang-siang atau sore-sore gitu sambil melihat pemandangan senja di balik gedung-gedung bertingkat SCBD 😍 kesannya anak senja banget yeee aku ni ðŸĪĢ. Udah nggak sabar menanti pandemi agar segera berlalu, supaya bisa segera mencoba fasilitas keren seperti ini 😍.


✨🧚‍♀️✨

 

Ruang Membaca di Stasiun
Reading Spot di Stasiun. Dokumentasi Pribadi.

Kalau yang ini, mungkin kurang cocok kalau dibilang Ruang Membaca ðŸĪ”, jadi mari kita sebut dengan Reading Spot aja yaa. Reading Spot ini bisa ditemui di 10 stasiun KRL yang ada di Jakarta + 1 stasiun di Bogor. Pas aku lihat Reading Spot ini, respon pertamaku kaget dan excited gitu ðŸĪĢ. Lebih ke arah nggak nyangka karena bisa nemuin yang kayak beginian di stasiun dan yang lebih membuatku senang adalah aku melihat box donasi buku yang tersedia, ada banyak yang mengisi! 😍. Wah, peri-peri kecil di dalam hatiku (peri dalam peri ðŸĪĢ) langsung loncat-loncat gitu pas lihat ðŸĪĢ. Senang + bangga banget lihat adanya perkembangan dari pemerintah dan partisipasi warga di dalamnya. Mantul beut pokoknya!

Nah, Reading Spot ini sistemnya seperti perpustakaan mini. Jadi, kalian bisa ambil buku-buku yang tersedia di lemari dan bukunya bisa kalian baca selama perjalanan menggunakan KRL. Tapi, jangan lupa dikembalikan ya. Boleh dikembalikan ke Reading Spot stasiun mana saja kok 😁. Oiya, kita juga bisa berpartisipasi dengan mendonasikan buku-buku bacaan yang masih layak dibaca ke kotak donasi di sebelah lemari. Nantinya, buku-buku ini akan disortir oleh pihak stasiun. Menarik banget nggak sih konsepnya 😍. Jadi, nggak perlu khawatir merasa bosan diperjalanan saat naik KRL karena sekarang bisa ditemani ragam bacaan yang tersedia di Reading Spot KRL ini 😍. Semoga Reading Spot ini bisa bertambah banyak dan menjangkau stasiun KRL lainnya yaa 🙏.

 

Syarat dan Ketentuan Reading Spot di Stasiun, dibaca baik-baik yaaa 😁. Dokumentasi Pribadi.

✨ðŸĪļ‍♀️✨


Terakhir dan yang lagi hype banget belakangan ini di kalangan komunitas buku adalah BOOKHIVE! Wohoo!! ðŸĨģ. Aku SUPER SENANG saat melihat adanya Bookhive di Jakarta lho, sebab selama ini aku hanya bisa ngiler melihat video-video booktuber luar negeri yang bisa tour ke Little Free Library yang ada di daerah tempat tinggalnya sana, sedangkan di Jakarta saat itu belum ada 😂. Jadi, pas melihat peluncuran Bookhive ini, aku senang banget dan pengin bisa berkunjung ke sana 😆.

 


Bookhive ini awalnya dibuat dari dana pribadi Kak Farid (pencetus Bookhive), yang mengatakan bahwa kecintaannya terhadap Jakarta membuatnya ingin berkontribusi lebih pada kota ini dan jadilah Bookhive yang lokasi pertama Bookhive adanya di Taman Situ Lembang, Menteng, Jakarta. 

2 minggu belakangan ini, Kak Farid dan beberapa donatur juga meluncurkan beberapa Bookhive lainnya di taman-taman sekitar Jakarta. Ada di Taman Menteng, Taman Suropati, Taman Lapangan Banteng, Taman Kota Cattleya, Taman Mataram, Spatodhea Jagakarsa. Banyak banget kan? Kapan-kapan aku pengin Bookhive tour ah 😆. 

Konsep Bookhive ini adalah ambil seperlunya, sumbang semampunya. Kita bisa membaca buku-buku yang tersedia di Bookhive dan mengembalikannya langsung ke Bookhive, ATAU juga bisa membawa pulang buku-buku yang ingin dibaca dari Bookhive secara GRATIS! 😍 Tapi, kalau bisa, ketika kita ingin membawa pulang beberapa buku, kita juga menyumbang beberapa buku bacaan lainnya agar ekosistem Bookhive ini bisa terus berjalan. Menarik banget, kan?! Udah gitu, banyak orang menyumbang buku-buku yang rilisan terbaru di Bookhive ini dan kalau beruntung pas kita mampir ke Bookhive, bisa kita bawa pulang 😆. 

Wah, Bookhive ini semacam angin segar banget sih bagi para pecinta buku yang TBR berlimpah, tapi dompet kembang kempis yak ðŸĪĢ soalnya kita jadi bisa semacam barter gitu lah ya istilahnya hahaha. Kalau teman-teman punya info taman kota yang menarik dan cocok untuk taruh Bookhive, teman-teman bisa hubungi @Jakartabookhive di Instagram. Teman-teman juga bisa kalau ingin berdonasi atau membuat Bookhive sendiri di daerah tempat tinggal kalian, lho! 😍. Hepi! Hepiiii banget melihat banyak kontribusi yang hadir di Jakarta khususnya untuk para pecinta buku ðŸĨ°. Semoga kedepannya bisa semakin lebih baik, juga Selamat Ulangtahun untuk Jakarta tercinta ðŸĨģ💕.


Sekian postingan racun kali ini 😆. Siapa tahu kita berjodoh, mungkin suatu hari nanti kita bisa bertemu di salah satu titik membaca yang aku tulis di atas 😜.


Kalau di daerah tempat tinggal teman-teman, 

Ada Reading Spot nggak?

62 komentar

  1. Waaaah aku juga pengen banget tuh tour Bookhive! setiap liat update-an orang-orang baca disana tuh iri banget rasanya, pengen teriak kenapa Jakarta jauhhh (sebenernya engga tapi dasaran mager aja hahaha ðŸĪĢ) Yang aku suka itu lokasinya di taman gitu kan jadi kayaknya seru sambil baca buku di taman gitu, ala-ala di luar banget gak sih wkwkwk

    Btw, aku baru tau kalo reading spotnya yang di MRT itu sebagus itu! Seingetku cuma nyediain rak-rak buku doang. Tapi, apa itu di stasiun yang berbeda ya ðŸĪ”

    Tapi, terlepas dari itu aku juga seneng banget liatnya banyak reading corner gini, siapa tau orang-orang yang suka baca tapi masih belum mampu beli buku bisa kebantu banget dengan adanya ini dan berharap juga ini bisa dirawat sebaik-baiknya sih. Sayang banget kalo sampe terlantar gitu ðŸ˜Ĩ Tapi, paling berharap lagi lokasinya makin luas sih jangan di Jakarta doang hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kak Tika!! Kakak menyuarakan suara hatiqu āēĨ╭╮āēĨ. Pengin teriak kenapa jauhhhh walaupun nggak sejauh itu juga kalau dipikir-pikir 😂. IYA KAN!! Tinggal bawa piknik mat gitu sama snack, makin mirip di luar, ya kan ya kan? ðŸĪŠ

      Sepertinya berbeda stasiun, beda juga reading spotnya Kak, CMIIW, soalnya belum pernah lihat di stasiun lainnya ðŸĪĢ

      Sama banget!! Aku juga senang banget lihat adanya reading corner gini, apalagi Bookhive soalnya Bookhive ini lokasinya lebih di tempat umum kan jadi siapa saja bisa akses dengan mudah. Semoga bisa bermanfaat bagi banyak orang ya 🙏ðŸŧ. Semoga nggak terlantar juga *berharap banget*
      Ayo warga Bekasi berteriak juga agar Bookhive bisa masuk ke sini 😆

      Hapus
  2. Liaaa..lain kali kalau covid udah mendingan kesana bareng yuuk. Kebetulan tempat tinggalku di daerah tangsel. Transportasi lumayan mudah kalo kesana 😁. Pengin kunjungi ke semuanya 😭

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kak Reka, yuk! dengan senang hati!! 😁. Kakak paling dekat ke Bookhive mana? Kalau aku sih pasti yang di pusat wkwkwk.
      Pengin coba baca di Reading Spot MRT sama ke Bookhive yang ada di pusat 😆

      Hapus
  3. Aku waktu baca part Reading Spot: semoga nggak ada tangan jahil yang diem-diem masukin buku ke tas terus bawa pulang dan lupa balikin😂

    Enak juga ya ada kotak buat masukin buku-buku yang mau didonasikan. Jadi nggak ribet kalau mau ngasih buku, langsung ke stasiun MRT aja👏👏👏

    Terus baca Bookhive juga kayak...semoga ini yang bawa pulang bukunya, mau juga nyumbang buku sebagai gantinya😂

    Trust issue sekali akuh🙈🙈🙈 terobosan baru sih ini biar persebaran buku jadi lebih banyak. Di tempat tinggalku of course belum ada Li HAHAHAHAHAHA.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sejujurnya apa yang dipikirin Kak Endah, juga terlintas dipikiranku pas awal melihat ini 😂 Kita suudzon sekali anaknya ya Kak wkwk tapi semoga nggak ada tangan-tangan jahil seperti itu ya 😭
      Aku juga ada kepikir takut bukunya diambilin terus dijualin dong 😭 nethink sekali, tapi memang hal seperti itu nggak bisa dicegah sih 😅. Mari berdoa supaya semua aman-aman saja 🙏
      Benar banget! Biar lebih banyak orang yang bisa baca buku yaaa 😆
      Di tempat tinggalku juga belum ada WKWKWK di daerah rumah Kakak ada perpustakaan daerah kah?

      Hapus
  4. Estetik sekali tempat bacanya kak Lia. Semoga bisa berkembang dan bertahan terus. Aku pun sempat mikir, kalo ada tangan jahil yang gak ngembaliin bukunya gimana ya. Tapi, ah semoga gak kaya gitu. Semoga nantinya di daerahku juga dibikin spot2 kaya gini, soalnya, satu2 nya tempat baca cuma perpusda ��

    BalasHapus
    Balasan
    1. Estetik banget, Kak Sekar ðŸĪĢ apalagi yang di depan stasiun MRT, mengundang perhatian banget wkwk.
      Amiiin 🙏ðŸŧ semoga hal-hal negatif itu cuma ada dipikiran kita aja ya, nggak sampai kejadian 🙏ðŸŧ🙏ðŸŧ
      Semoga ruang baca di daerah tempat tinggal Kak Sekar bisa semakin banyak! Btw, gimana kondisi perpusda-nya? Nyaman nggak untuk baca di tempat?

      Hapus
  5. Wah enak tuh di Jakarta sudah ada taman baca atau bookhive ya. Kalo ada disana aku juga pengin pinjam atau baca disana.

    Itu yang boleh pinjam terus dibawa pulang apa ngga takut dibalikin, kalo hilang gimana. Eh tapikan ada juga yang nyumbang buku ya, hilang dua datang 50.😄

    Kalo di Cikande susah banget nyari toko buku, bahkan taman bacaan aku cari di google maps juga tidak ada, adanya di kota serang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mampir ya Kak Agus kalau lagi main ke Jakarta ðŸĪ­
      Wkwk bener juga!! Aku baru kepikiran begini, hilang 1 tapi kalau yang nyumbang banyak, tetap bisa jalan ya ekosistemnya. Eh, tapi kalau bisa sih di tempat yang memang khusus meminjamkan, jangan sampai dihilangin bukunya wkwk

      😰😰 Yang di Kota Serang termasuk lengkap nggak ragam bacaannya? Kalau toko buku online terdekat, ada nggak?

      Hapus
  6. Cakep banget yaa Ruang Membaca di Stasiun Sudirman 😍😍 Kayaknya kalau lewat pasti auto mampir ahaha..

    Btw kemarin pas pulang ke Bogor enggak sempat merhatiin ada Reading Spot apa enggak di stasiun KRL, soalnya ramai jadi bawaannya pengin buru-buru ajaaa 😭

    Btw beberapa tahun lalu di Bandung sempat viral ada angkot yang nyediain buku untuk dibaca sepanjang perjalanan. Kebetulan angkotnya tuh angkot yang selalu aku naikin tiap berangkat kantor (yang memang jaraknya cukup jauh) tapi sayangnya enggak pernah ketemu angkot yang bawa buku-buku ini, jadi aku anggap itu cuma mitos 😂😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setujuu! Seandainya saat aku lewat pas buka, aku pasti mampir soalnya kepo juga sama koleksi buku-bukunya ðŸĪĢ

      Kak Eya, kalau lagi kondisi kayak gini sulit 😂 nanti kapan kalau lagi sepi, coba ceki-ceki ya hahaha.

      Wkwkwk jangan-jangan angkotnya cuma 1 makanya jarang kelihatan ðŸĪĢ. Saat itu, angkot buku itu buatan pemerintah atau pribadi, Kak?

      Hapus
  7. suka sama rumah baca yang dominan kaca gitu, terlihat clean aja.
    seru sih ini, kalau bisa baca baca disana sambil liat yang wara wiri gitu, tempatnya poto-able.... mauuu dong ahhh kesana, sayang jauh bener ya ke jakarta :D

    terusss konsep Bookhivenya juga menarik. semoga ga ada yang merusak fasilitas ini ya, udah bagus banget desainnya. aku kepoin dulu ahh sosmednya
    kali aja bisa nyumbang buku buku kan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju!! Sambil baca buku sambil lihatin orang wara wiri kayaknya seru ya, Kak Inun ðŸĪĢ. Suatu saat kalau ada kesempatan ke Jakarta, boleh mampir ke sini ðŸĪ­

      Amiiinnnn!! Oiyaaa, kalau sumbang buku lewat pengiriman gitu, aku kurang tahu bisa atau nggak, nanti Kak Inun coba DM langsung ke Bookhive-nya aja yaw 😁

      Hapus
  8. Wah, menarik banget ya. Sekarang pinjam buku tidak hanya lewat perpustakaan, tapi konsepnya sudah macem-macem. Selain itu juga cukup membantu bagi yang lagi pengen baca, tapi ngga bawa buku.

    Hanya saja saya pasti bukan termasuk yang pinjam buku untuk dibaca di KRL, soalnya bisa mabok, hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Konsepnya udah macem-macem dan unik-unik ya, Kak Nisa hahaha.

      Eee, sama kayak aku sih, Kak ðŸĪĢ. Aku juga nggak bisa lama-lama baca di KRL gitu soalnya pusing wkwk. Paling kalau mau minjem, jatuhnya jadi baca di stasiun atau pas di peron aja ya 😂

      Hapus
  9. Jadi kepengen mampir ke Ruang Baca MRT-nya. Penasaran. Kapan-kapan kita janjian ke sana yuk, Lia? :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau situasi udah memungkinkan, boleh aja yuk, Kak Kimi 😁😁

      Hapus
  10. Jakarta sekarang udah semakin banyak perubahan yaa kak Li😍 Terakhir kesana tahun 2019. Dulu waktu masih kecil sering menghabiskan waktu disana, ngalamin bolak balik naik kopaja, metromini, KRL yang masih banyak pedagang di dalemnya, sampe transjakarta. Kalau sekarang kesana tuh banyak dibikin pangling😂 Apalagi udh ada banyak spot membaca kayak gini, wahh seneng banget🙌ðŸŧ🎉

    Semoga dengan adanya fasilitas ini, minat literasi anak-anak muda Indonesia bisa perlahan-lahan meningkat terus ya kak Li😍😁 Ingin bisa main2 ke Bookhive deh jadinya!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Udah lumayan banyak perubahan positif, Awl 😍. Senang sekali melihat ibukota yang semakin dipoles cantik hahaha.
      Wkwk aku ingat masa-masa itu! Aku ingat suka naik KRL karena banyak jajanan aneh-aneh ðŸĪĢ tapi nggak suka karena banyak copet dan puanas 😂. Sekarang udah jauh lebih nyaman naik KRL, cuman jadi nggak bisa cuci mata karena udah nggak ada tukang jajanan aneh-aneh lagi di dalam kereta ðŸĪĢ

      Amiiin amiinn 🙏ðŸŧ🙏ðŸŧ. Pankapan kalau ke Jakarta, mampir-mampir ya Awl! Hahaha

      Hapus
  11. Wah, jujur dari dulu tuh aku pengen banget bikin ruang membaca kyk gini...
    tp syukurlah, dgn adanya hal2 seperti ini, makin menyemangati mereka2 yg hobi baca buku...
    sip, salut banget!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kakkk, ayo bikin 😁 mungkin bisa dimulai dari teras rumah Kakak diubah jadi ruang baca umum? 😁

      Hapus
  12. Sewaktu awal ini dibangun, sempat mikir kalau ini tempat buat orang merokok. Wk. Dalam hati, "spesial amat perokok dibuatin beginian" tapi ternyata udah su'udon duluan.

    Keren ya Li. Semoga bisa meningkatkan minat literasi orang2..

    Ide Reading Spot juga brilian banget. Jadi di kereta nnti bisa sambil baca buku, terus difoto. Apalagi kalau background jendela kereta, ada matahari lagi mau terbenam. Ahh mantap buat jadi bahan posting di Ig. *Plak!

    Ide bookhive apalagi. Astaga, ini si menarik sekali. Semoga kedepannya bisa semakin berkembang lagi. Amin.

    Halo Li, apa kabar? 😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwkw Andrew ya! Nggak boleh suudzon ðŸĪĢ. Dosa oitt(?) ðŸĪĢ

      Eee, si Andrew udah kepikiran aja konten fotonya harus gimana ðŸĪĢ. Aku bayangin dari ucapanmu, sepertinya bisa jadi hasil foto yang bagus!! Andrew suka hunting foto ya? Wkwk

      Aminn. Semoga lewat semua ini bisa semakin banyak orang mengakses ragam buku bacaan 🙏ðŸŧ

      Kabar baik!! Andrew sendiri gimana? Udah sembuh kah? 😁 Belakangan ini ngapain aja?

      Hapus
    2. Bagus kan, Kalau dibayangin!! Golden hour katanya bikin foto apapun jadi bagus.
      Nggak juga Li. Seringnya malah yg disuruh foto. Wkwk

      Sudah sembuh Li, Alhamdulillah. Belakangan ini di rumah aja, nonton film, main PS, baca buku (🙄), Main sama Pie. Smpet kepikiran anjing bisa ketularan juga nggak ya.

      Hapus
  13. Di daerahku juga ada reading spot, Li. Perpustakaan maksudku. Hehehe ðŸĪĢ. Belum ada nih yang modelnya kayak di Jakarta gini. 🙈

    Reading spot di sana kece-kece semua ya, Li. Aku paling salut tuh yang bookhive lho. Kita bisa donasi buku maupun pinjam bukunya secara gratis 😆. Kapan di sini ada yang kayak gini, Liiiiii. Pasti hidupku lebih bahagia nih kalau ada reading spot kayak gini. ðŸĨ°

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kak Roem! Perpustakaannya dekat rumah Kakak nggak? Nyaman nggak untuk tempat membaca?

      Reading spot kayak gini juga sepertinya baru banget ada di Jakarta karena gerakan budaya literasi juga dari pemerintah ðŸĪ­

      Iya kan Bookhive keren banget!! Aku pengin banget ke sanaaa! Lihat raknya aja aku udah senang karena membayangkan isi raknya kayaknya menarik banget 😆
      Semoga segera bisa ada di kota-kota lain jugaaa! Supaya teman-teman di luar Jakarta juga bisa merasakannya 😁🙏ðŸŧ

      Hapus
  14. Aku baru tahu ada Bookhive, asik ya tahu-tahu bisa baca buku gitu, pinjem atau tuker lah sama yang biasa dibawa hahaha. Kalau di sekitaran rumahku gak ada ruang baca. Makanya bikin sendiri di rumah. Lagian kalau aku tuh sukanya baca terus bisa tahu-tahu ketiduran hahaha, jadi emang paling bener bikin lah yang pakai kasur gitu wqwq. Eh tapi aku suka reading spot di bandara di terminal 3. Aku selalu mampir situ kalau nunggu boarding. Meski koleksinya gak banyak berubah, tapi enak di sana sepi, gak berisik, dan bisa random pilihan bukunya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kak Justin, aku juga suka baca sambil tiduran sampai ketiduran wqwq jadi I feel you banget deh ðŸĪĢ. Oiyaaa! Di bandara juga ada ya, aku pernah lihat fotonya hahaha. Kalau di bandara, kebanyakan koleksi bukunya genre apa Kakk?

      Hapus
    2. Aku pernah baca buku sejarah pas di reading spot terminal 3, sejarah tokoh siapa gitu lupa. Terus ada juga buku interior, random lah bukunya wqwq. Waktu itu aku kepikiran apa aku taroh aja koleksi majalah Colours ku di sana, kan asik bisa baca majalah travel dulu sebelum terbang xixixi. Tak email ke tim Garuda kali ya.

      Hapus
  15. Lho baru tahu saya.
    Tepok jidat.
    Sejak akhir 2019 gak pernah naik KRL maupun TJ.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha sama Kak, aku juga baru tahu karena baru naik KRL lagi semenjak 2019 sebelum pandemi 😂

      Hapus
  16. Menarik banget ya Li, dgn adanya ruang membaca yg disediakan pemerintah utk masyarakatnya. Penting, masyarakat hrs sadar, dan menjaga. Bahkan bila perlu partisipasi menjadi penyumbang buku.

    Mungkin utk saat ini, fasilitas ini blm berfungsi dg baik, memngingat Covid.
    Mudah2an kedepannya, ntah kapan covid ini akan berlalu, kita baru bisa bener2 menikmatinya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kak Ike, apa kabar? :D

      Setuju! Fasilitasnya udah disediakan pemerintah, butuh juga peran masyarakat untuk menjaga dan melestarikan tentunyaa.
      Semoga nanti setelah pandemi berlalu, fasilitasnya bisa difungsikan dengan sebaik mungkin ya Kak 🙏🙏

      Hapus
  17. Waah? Hebat di Jakarta sudah ada ruang khusus membaca , tempatnya pun juga bagus pula ???? Semoga di tempat tinggal saya nantinya juga ada reading spot yang bagus kayak di Jakarta . Dan, apa kabar Lia ? Lama saya tak berkunjung di mari .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi, Kak Endah! Kabar baik :D Kakak gimana kabarnya? Semoga dalam kondisi yang baik juga yaa :))

      Amiiin. Semoga tempat-tempat membaca seperti ini bisa menyebar lebih luas ke daerah-daerah selain Jakarta yaaa. Aku juga ngarepnya gitu sih wkwk

      Hapus
  18. Tulisan ini bikin saya ingat pas KKN, salah satu program kerja teman se-posko saya adalah bikin pojok baca untuk anak SD. Dengan dana seadanya, mereka bikin pojok baca dengan cara yang kreatif.

    Keren juga kalo ada ruang baca kayak gini di kota manapun. Jadi orang yang lagi gabut dan ngga punya uang, bisa ke sana sambil baca buku atau ngerjain tugas selain ke coffee shop atau perpustakaan.

    Perpustakaan keliling sebenarnta salah satu solusi yang cukup sering diadakan di kota saya. Tapi ngga bisa setiap saat karena fasilitas dan penggeeaknya individu atau kelompok yang pastinya punya kesibuka lain.

    Nice share kak Lia. Saya baru tau ada tempat keren macam ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wow, mendengarnya aja udah bikin aku salut dengan prokernya 👏 Apakah prokernya pada akhirnya berjalan? Gimana dengan minat baca anak-anak SD di sana?

      Perpustakaan keliling bisa jadi salah satu solusi juga, tapi di daerah tempat tinggalku sendiri juga aku nggak pernah lihat adanya ini bahkan dariku kecil. Seperti kata Rahul, sepertinya kesulitannya di individu penggeraknya. Nah, sejenis Bookhive ini menurutku bisa jadi solusi lain pengganti perpustakaan keliling.

      Hapus
    2. Untuk pembuatan pojok baca alhamdulillah lancar. Tapi kalau minat baca, saya juga kurang bisa menganalisa. Pas saya jadi guru pengganti, tugas yang saya kasih kebanyakan berdasarkan bacaan, dan mereka cenderung pintar dalam menganalisa soal. Meski belum merata, tapi kalo pengamatan saya mereka punya ketertarikan pada bacaan. Tinggal diarahkan saja

      Hapus
    3. Aaah, ikut senang bacanyaa. Ternyata masih ada anak-anak yang punya minat baca ðŸĨš
      Semoga ada yang bisa mengarahkan mereka dan fasilitasnya juga bisa tercukupi. Amin 🙏ðŸŧ

      Hapus
  19. Jakarta keren banget ya, ada beginian ...
    Bener2 angin segar buat para pecinta buku, konsepnya bagus banget sihh 😁

    Bisa ambil buat bacaan di perjalanan, dan kalau bukunya seru pengen dibaca sampe selesai bisa bawa pulang. Balikinnya bisa kapan aja di mana aja 😁

    Kalau pecinta buku juga pasti support beginian jadi pasti pada ikut nyumbang buku juga 😁

    Aaaah di kotaku toko buku aja jarang banget apalagi kayak beginian 😅😅

    Eh.. btw yang ruang membaca itu ada jadwal buka tutupnya? Bagus banget tempatnya, ada AC-nya juga pasti sering jadi tempat buat ngadem juga kalau buka 😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Konsepnya menarik banget ya, Kak Edot hahaha.
      Semoga kedepannya bisa lebih menjangkau kota-kota lain selain di Jakarta.
      Iyaa, kalau nggak salah sih nggak sampai malam bukanya 😅 cuman nggak tahu nanti kalau udah nggak pandemi, mungkin akan dibuka sampai malam.
      Enak ada ACnya bisa sekalian ngadem wkwkwkwk

      Hapus
  20. Kak Lia, postingan yang ini keren banget. Jadi tahu hal-hal seperti ini ada di ibukota yach.😀

    BalasHapus
  21. Semoga aja gada yang jahil pinjam buku di reading spot terus ga dibalikin. Duuh, pikirannya aneh-aneh..hahhaah
    Di semarang belum ada yang seperti ini. Kalau mau baca bisa ke perpus daerah atau perpus kota. Beberapa cafe juga menyediakan buku untuk dibaca di tempat.

    Sekitar tahun 2014, pernah lihat ada orang (dan beberapa temannya) menggelar buku-buku yang bisa dibaca oleh pengunjung taman. atau di kawasan cfd juga pernah melakukan hal yang sama.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwk aku rasa pemikiran Kak Rivai wajar adanya 😂 tapi semoga nggak sampai kejadian ya hiks hiks
      Kak Rivai pernah ke perpus di Semarang? Gimana kondisinya? Apakah nyaman untuk baca di tempat?

      Hapus
    2. Terakhir ke perpusda kondisinya nyaman untuk membaca. Buku bacanya juga banyak. Apalagi kalau buku ensiklopedia.
      Banyak mahasiswa yang memanfaatkannya untuk cari refrensi

      Hapus
  22. Ihhh ini keren banget.. apalagi ide Bookhivenya.. wahhh 😍😍😍
    Jadi pengen buat di Kota sini. Tapi kayanya kurang aman. Soalnya dulu pernah ada konsep bacaan gratis di taman kompleks rumah.. ehh tetep aja bukunya banyak yang hilang... 😔😔 skrang jadi tempat pot bunga dehh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gimana kalau Bayu bikin di depan rumah ajaaa? Aku lihat Litte Free Library di luar negeri rata-rata bentuknya kayak kandang burung dan ditaruh di depan rumah gituuuu. Gemes deh dan yang kayak gini bisa lebih terkontrol kan. Ditambah lagi, Bayu suka DIY kan, siapa tahu bisa bikin Little Free Library dengan DIY 😍. Kalau udah jadi, kasih tahu aku ya #lho

      Hapus
  23. Baru tahuuuuu, karena aku jujurnya ga pernah naik MRT hahaha. Eh pernah sekali sih, pas uji coba dulu :D. Asiiik banget ada reading spot gitu. Dan aku JD kepikiran Ama tempat utk donasinya itu Li. Soalnya koleksi buku ku sbnrnya ada bbrp yg memang isinya aku ga tertarik baca sih. Kebanyakan Krn beda genre dan aku ga dpt feel baca isinya. Tp mungkin utk bbrp org, Niche begitu yg disuka. Drpd menuhin rak ku yg makin lama makin banyak, mnidng aku donasiin :D. Aku pilihin dulu, baru ntr bawa kesana kalo udh bisa kluar.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kak Fanny, pas banget ituuu. Boleh banget didonasiin aja ke Bookhive, siapa tahu kan ada orang lain yang lebih cocok sama bukunya hahaha. Sekarang juga beberapa taman lagi tutup karena PPKM Kaak, takutnya nggak bisa akses ke Bookhivenya, tapi kalau Kakak mau, yang di Situ Lembang selalu buka karena itu lokasinya di depan rumah orang, bukan di dalam tamannya hahaha

      Hapus
  24. Akoh pengen kembali ke belakang, maksudnya usianya.
    Tapi hidupnya di masa sekarang, hahaha.

    Duh ya, masa sekarang itu udah jauh lebih enak dan asyik dibanding masa dulu.
    Banyak kemajuan yang memanjakan semua orang.

    Di saat saya dulu bahkan memungut kertas di jalan, saking pengen membaca.
    Nah sekarang ada banyak banget, tempat-tempat kece kayak gini.

    Membayangkan saya masih single, kayaknya saya bakalan ngabisin waktu di sini deh, menikmati buku-buku sambil ngadem hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. HAHAHA KAK REYYYY ðŸĪĢðŸĪĢ
      Kak Rey apa kabar? Kabar baik, kan?

      Setuju sih, di masa sekarang semua udah berkembang ke arah yang lebih baik jika dibanding masa lalu.
      Kayaknya bisa sambil bawa anak-anak ke semacam reading spot ini Kak, tapi mungkin nggak bisa seleluasa seperti saat masih single sih ya #plakk

      Hapus
  25. aku jadi pengen main-main lagi nih. kok seru sekali sih Lia ini tempat-tempatnya.

    soal bookhive ini bagus sekali konsepnya. Aku jadi inget cerita temanku yg punya perpus dengan konsep begini juga. Kita bisa pinjam dan bawa buku gratis, tapi syaratnya untuk pinjam di sana harus membawa buku dulu untuk disumbangkan di perpus tersebut.

    menarik ya, kalau ada tempat baca buku di tempat tempat umum yg biasanya jadi tempat nunggu, kayak stasiun, bandara, dll

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi Kak Ghina! Apa kabar? :D

      Wah, kalau boleh tahu, perpus milik teman Kakak ini nama dan lokasinya dimanaa? Masih berjalan nggak sekarang ini?

      Hapus
  26. Wahhh berarti ruang membaca ini hampir ada disetiap turun atau mau naik kereta yaa, jadi penasaran rasanya gimana nih pas udah bukaa.. Semoga bisa cepet bukaa dan baca buku-bukunya hihihi. Semoga bisa ada di kota-kota lainnya seperti jogja atau bandung ih, bentuk-bentuknya bisa bermacam-macam yaa..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setahuku masih baru adanya di beberapa stasiun aja Kak :D
      Amiin. Semoga bisa ada di kota-kota lain juga yaaa!

      Hapus
  27. Di Gondangdia sebenarnya ada, tetapi karena belakangan dilakukan pengaturan penumpang selama pandemi, commuter reading spotnya entah kemana. Lokasinya sekarang menjadi ruang tunggu penumpang yang belum bisa naik peron.

    Kalau di stasiun Cilebut kayaknya tidak ada karena lokasinya sempit.

    Di beberapa taman di Kota Bogor ada juga yang seperti ini, cuma katanya kurang dimanfaatkan oleh warga. Coba semua warga Bogor kayak Lia, jangan seperti saya, pasti ramai..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di Stasiun Bogor juga ada, Kak. Kak Anton pernah lihat nggak?

      Wkwk kalau semua warga Bogor kayak aku, nanti susah atuh Kak, jalan kemana-mana mesti koprol ðŸĪŠ sama pada nggak bisa diem karena jadi pada pecicilan wkwkw

      Hapus
    2. Dah lama nggak ke stasiun Bogor Lia, saya naik dari Cilebut (satu stasiun dari Bogor). Jaraknya lebih dekat.

      Tidak heran sih kalau ada mah karena ruangnya luas..

      Nggak papa justru seru kalau di jalanan orang jumpalitan begitu mah. Malah seru jadinya daripada diem dan bengong semua hahahaha

      Hapus
  28. Yg ruang baca di dukuh atas itu baru kah Li? bbrp bulan lalu sempat transit di situ dari stasiun MRT tapi g ngeh ada ruang baca. Malah salfok ada aunties anne dan KOI di Stasiun MRT nya hahahahaha
    Anyway, makasih banyak Lia udah menulis postingan ini. This post inspired me to donate tons of novel jadul yang belum kubaca, dan kayaknya ga akan pernah kubaca hehe. Bahkan beberapa ada yang masih disegel. Awalnya aku mempertimbangkan untuk didrop ke recycle system tapi sayang juga ya karena masih dalam keadaan yg bagus dan mungkin masih bisa bermanfaat bagi yang lain.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku lupa persisnya kapan dibuka ruang baca ini, Kak Zi. Tapi aku sendiri memang baru tahu beberapa bulan belakangan ini sih hahaha. Oemji! Udah buka ya KOI di dalam stasiun MRT? Wkwk #salfok
      Terima kasih juga karena udah berkunjung kembali ke sini, Kak Zi ðŸĪ—. Pas bangettt! Buku-bukunya lebih baik disumbangkan aja atau ditaruh di Bookhive, siapa tahu jadi ketemu tuan barunya di sana ðŸĪ­

      Hapus

Words of The Dreamer. Theme by STS.
My Melody Is Cute