Rabu, 29 Januari 2020

Belakangan ini, aku mulai beralih ke produk-produk kosmetik buatan lokal karena produk lokal jaman sekarang sudah banyak varian juga kualitasnya tidak kalah dengan produk luar negeri. Salah satu brand lokal yang aku suka banget dan produknya selalu aku pakai setiap hari adalah SYCA.

Baru-baru ini, SYCA meluncurkan shade baru dalam koleksi liptint mereka yaitu shade Caramel Beige. Aku nggak tahan pas lihat penampakan warna shade ini dan pada akhirnya aku memutuskan untuk membelinya! Dan setelah 1 bulan pemakaian, kini saatnya aku untuk mengulas produk yang sekarang menjadi salah satu produk kesukaanku yang aku pakai setiap hari.



Mari kita unboxing!








Kemasan

Salah satu ciri khas dari SYCA adalah kemasannya. Semua liptint SYCA datang dalam pouch bening seperti di foto dan setiap shade liptint mendapatkan pouch dengan ilustrasi yang berbeda pada masing-masing shade.

Untuk kemasan liptintnya, berbentuk seperti balok berwarna putih dengan sedikit tembus pandang di bagian depan botolnya sehingga kita bisa melihat warna liptint yang ada di dalamnya.







Aplikator

Aplikatornya berbentuk seperti tetesan air dan teksturnya lembut di bibir. Aplikatornya luwes sehingga mengikuti pergerakan tangan kita sewaktu memoles.





Hasil Pemakaian

Tekstur liptint SYCA shade Caramel Beige ini sama dengan shade Red Rose, tidak terlalu cair, tidak terlalu creamy dan mudah dibaurkan. Tapi sepertinya shade Caramel Beige ini memiliki formula yang berbeda dari sebelumnya sehingga shade ini tidak membuat bibirku kering meskipun digunakan bertumpuk-tumpuk! 
Untuk staying power-nya tergolong oke, bisa sampai 4 jam jika tidak makan atau minum. Oh iya, shade ini memiliki aroma kopi tapi tidak terlalu kencang, dan ada sedikit rasa manis jika termakan. 




Nah, foto di atas adalah perbandingan shade Caramel Beige dan shade Red Rose yang sebelumnya sudah pernah aku ulas. Shade Caramel Beige ini lebih ke coklat tapi ada sedikit sentuhan orange menurutku. Shade ini jatuhnya cantik banget kalau dipakai, jadi MLBB (My Lips But Better) gitu. Dan yang aku suka, walaupun bisa dibilang ini warna MLBB tapi tidak membuat mukaku pucat, malah membuat mukaku terlihat cerah dan itu semakin membuat aku sayang banget sama liptint dari SYCA! Nggak nyesel beli produk ini! Walaupun brand lokal tapi kualitasnya nggak main-main.

Ada sedikit tips dari aku, kedua shade ini cantik banget kalau untuk membuat kesan ombre lips. Kita bisa menggunakan Caramel Beige sebagai dasar dan Red Rose di bagian dalam bibir kita. Paduan yang sangat cantik! Kalian pasti suka! 

Harga

Rp 120,000,-
Bisa dibeli di Shopee/Tokopedia @syca.official


Jadi, untuk kesimpulan dari shade Caramel Beige ini sebagai berikut:


Plus (+)
+ warna yang cantik untuk MLBB 
+ tidak membuat bibir kering meskipun digunakan bertumpuk-tumpuk
+ mudah dibaurkan
+ ada aroma kopi dan rasa manis

Minus (-)
- staying powernya kurang tahan lama.


Overall

Meskipun staying power-nya kurang tahan lama tapi performa liptint ini sudah bagus banget, dengan harga segitu dan dapat kualitas sebagus ini sih sangat sesuai. Pokoknya aku cinta banget sama liptint SYCA!


Jadi, gimana setelah membaca ulasan dari aku? Apakah kalian jadi tertarik buat mencoba shade ini? Tinggalkan jawaban kalian di kolom komentar ya!



See you!
With love,
The dreamer.


P.s: post ini bukan post endorsement!



Selasa, 28 Januari 2020

Semakin ke sini, semakin banyak orang yang sadar akan penggunaan sunscreen. Memang penggunaan sunscreen itu penting banget sekalipun aktifitas harian kita lebih banyak di dalam ruangan. Banyak brand baik luar maupun lokal yang menjual berbagai macam sunscreen dari spf rendah sampai tinggi dengan beranekaragam bentuk, dari mulai stick, lotion, cushion dan bedak.

Rata-rata harga sunscreen yang beredar di pasaran biasanya di atas 50ribu yang terkadang masih terasa mahal khususnya untuk para pelajar.
Nah, ada salah satu brand lokal yang hits banget di kalangan pelajar karena harga produk yang terjangkau yaitu EMINA. Selain itu, karena kemasannya yang lucu dan kualitas yang bagus juga menjadi daya tarik dari brand ini.

Kali ini aku mau mengulas tentang EMINA SUN PROTECTION SPF 30 PA+++ yang merupakan salah satu produk hits dari EMINA yang harganya super terjangkau!








Awalnya aku beli produk ini karena sunscreen terakhir yang aku pakai, nggak cocok di aku. Setelah aku cari-cari sunscreen yang harganya terjangkau, ketemulah dengan EMINA SUN PROTECTION SPF 30 PA+++ ini di Shopee. Langsung deh aku beli tanpa pikir panjang karena harganya murah banget dibanding sunscreen lainnya (maklum namanya juga cewek, kalau lihat harga murah langsung kalap).


Kemasan 
Kemasan produk ini berbentuk tube seperti di foto, dan tidak ada kardus juga plastik segel.


Harga
Rp 29,000,- (harga normal, beli di Shopee)


Ulasan
Tekstur produk ini berbentuk lotion yang creamy. Sunscreen ini cepat menyerap, tidak lengket, tidak terasa berat di kulit dan tidak meninggalkan whitecast walaupun dipakai dalam jumlah yang banyak. Aku sudah memakai produk ini selama 1 bulan lebih dan sejauh ini aku merasa cocok menggunakan produk ini. Walaupun produk ini mengandung alkohol tapi tidak membuat muka aku jerawatan atau kering. SPF 30 juga pas untuk aktifitas sehari-hariku saat ini, dan yang terpenting produk ini mengandung PA+++. 

Nggak heran kalau banyak orang yang merekomendasikan produk ini karena memang harga yang terjangkau tapi kualitas nggak murahan. Menurutku, sunscreen ini cocok buat semua orang dari segala usia, tapi untuk yang berkulit sensitif, harus hati-hati karena produk ini mengandung alkohol.

Nah, buat kalian yang sunscreennya sudah mau habis atau lagi nyari sunscreen, aku rekomendasiin EMINA SUN PROTECTION ini untuk kalian coba. 
Buat teman-teman yang sudah pernah coba produk ini, gimana hasilnya di kulit kalian? Tulis di kolom komentar ya!


See you!
With love,
The dreamer.








Jumat, 17 Januari 2020

Dimulai dari awal tahun 2019, dimana pertama kali aku mengenal gaya hidup "zero waste" yang menyadarkan aku untuk memulai hidup minim sampah, dan aku memulainya dengan mengganti pembalut sekali pakai ke pembalut kain yang bisa dipakai berulang kali. Pasti orang-orang banyak berfikir bahwa ini adalah hal yang lucu karena kita seperti kembali ke zaman dahulu, dimana nenek atau ibu kita memakai kain sebagai pembalut.






Jangan salah, pembalut kain zaman sekarang sudah didesain dengan motif yang lucu dan bentuknya-pun seperti pembalut pada umumnya. Ukurannya juga bervariasi, ada yang untuk siang dan untuk malam hari (umumnya yang untuk malam hari, ukurannya lebih panjang dibanding yang siang hari) jadi pembalut kain juga sudah kekinian.

Kenapa dengan memakai pembalut sekali pakai?
Teman-teman, kalian harus tahu, bahwa sampah di TPA semakin lama semakin menumpuk dan dikhawatirkan bahwa dalam waktu dekat, TPA di Bantar Gebang Bekasi sudah tidak bisa menampung sampah lagi, sehingga kita harus mencari lahan baru guna menjadi TPA atau kita harus mencari solusi agar mengurangi sampah.

Pembalut sekali pakai merupakan penyumbang yang besar bagi TPA. Terdiri dari banyak lapisan-lapisan pembentuk, membuat pembalut sekali pakai sulit terurai. Coba bayangkan, 1 wanita yang sedang menstruasi, biasanya menghabiskan 4-6 pembalut sekali pakai dalam 1 hari, dalam siklus mens yang biasanya 3-7 hari, berapa banyak pembalut sekali pakai yang sudah dihasilkan? 42pcs pembalut! Kalau 1 wanita menghasilkan segitu banyak, gimana kalau 1 juta orang? Kebayangkan banyaknya sampah pembalut sekali pakai yang menumpuk di TPA.

Apa pengganti pembalut sekali pakai?
Ada 2 solusinya. Menggunakan menstrual cup atau menggunakan reusable menstrual pad (pembalut kain).
Dan aku termasuk ke dalam kelompok yang menggunakan pembalut kain sebagai penggantinya.

Bagaimana rasanya memakai pembalut kain?
Jujur, rasanya lebih nyaman dibanding memakai pembalut sekali pakai. Nggak bikin sakit di bagian selangkangan, karena kalau pakai pembalut sekali pakai, bagian "sayap"nya bikin sakit di bagian selangkangan dan jika sudah lama dipakai, rasanya semakin nggak nyaman. Berbeda dengan pembalut kain yang nyaman-nyaman saja waktu dipakai meskipun dalam durasi agak lama (lebih dari 4 jam).

Memakai pembalut kain juga tidak menimbulkan bau tidak sedap. Kalian tahu kan, kalau memakai pembalut sekali pakai, jika durasi pakainya terlalu lama, maka akan menimbulkan bau tidak sedap. Tapi kalau pembalut kain, tidak sama sekali.
Selama 1 tahun pemakaian, aku juga tidak mengalami efek samping negatif apapun.

Bagaimana dengan perawatannya? Bukannya lebih repot karena harus dicuci?
Bagi aku, perawatannya sama sekali nggak repot, hanya harus mencucinya saja setelah pakai. Ketika aku memakai pembalut sekali pakai-pun, aku cuci bersih sebelum dibuang. Jadi, ketika beralih ke pembalut kain, aku nggak merasa repot karena harus mencucinya. Paling bagian menjemurnya aja yang bikin nambah kerjaan, tapi nggak masalah sama sekali karena itu bukan hal yang sulit.

Sudah 1 tahun lamanya aku memakai pembalut kain dan pembalut kain aku masih awet, belum rusak, tidak kaku dan daya serapnya masih tinggi. Sewaktu-waktu kalau sudah mulai kaku, bisa direndam dengan baking soda dan air hangat untuk melemaskan kembali.

Dimana beli pembalut sekali pakai?
Aku belinya di Baby-oz Indonesia.

Oh ya, 1 pembalut kain bisa digunakan berkali-kali dalam durasi bertahun-tahun atau sampai rusak, yang artinya, kita bisa sangat meminimalisir sampah pembalut. Jika pembalut kain yang kita gunakan bisa tahan 2-5 tahun lamanya, kebayangkan berapa banyak sampah pembalut sekali pakai yang sudah kita minimalisir.

Teman-teman, ini saatnya untuk kita hidup lebih berkesadaran agar lingkungan tempat kita tinggal ini lebih terjaga. Mulai beralih dari pembalut sekali pakai ke pembalut kain atau menstrual cup bisa menjadi salah satu cara untuk hidup minim sampah. Memulai gaya hidup baru memang sulit, tapi aku percaya kita pasti bisa jika ada niat.

Terima kasih bagi yang sudah membaca sampai sejauh ini. Jika ada pertanyaan, tinggalkan di kolom komentar dan akan aku jawab se-segera mungkin.


Sampai jumpa!
The dreamer.

Senin, 06 Januari 2020

Photo by Dids from Pexels


Kemarin temanku bertanya "apa makanan yang pernah kamu makan dan paling berkesan sampai saat ini?" Wow, pertanyaan yang sungguh menarik dan sukses membuat otak jadi berpikir dan memutar ulang sebanyak mungkin makanan-makanan yang pernah aku makan selama ini 🤣

Rabu, 01 Januari 2020





Yay, another year has passed!
2019 was amazing year.
Looking for new journeys on 2020 
❤❤❤


Here is a pict of my last food on 2019, it is Shin Ramyun.

My last movie that I watched, Ip Man 4 (31/12/19).

My last finished book on 2019 is "Am I There yet? - Mari Andrew"

Last book that I bought is "Tidak bisa membuat semua orang tersenyum"

Last serial that I watched is "YOU S2 on Netflix"

Words of The Dreamer. Theme by STS.
My Melody Is Cute